Tewas Dibakar Massa
Penyebab Kematian Pria yang Dibakar Massa Di Bekasi Masih Dipelajari Polisi
"Kita serahkan kepada tim dokter Labfor Mabes Polri hasil autopsi terhadap jenazah korban,"
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Meski jenazah Muhammad Al Zahra alias Joya (30) telah diautopsi, polisi belum bisa menjelaskan penyebab kematian.
Alasannya, polisi harus mempelajari dulu hasil laboratorium terhadap tubuh Joya.
"Kita serahkan kepada tim dokter Labfor Mabes Polri hasil autopsi terhadap jenazah korban," ujar Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satreskrim Polrestro Bekasi AKP Arif Budiyanto, Rabu (8/9/2017).
Arif mengatakan, autopsi jenazah korban memakan waktu selama dua jam di lokasi.
Autopsi ini dilakukan guna mengetahui penyebab kematian korban.
Baca: Ketika Orangtua Pria yang Dibakar Massa di Bekasi Tak Diizinkan Ikuti Proses Autopsi di Pemakaman
"Selain mencari tahu penyebab kematiannya, autopsi dilakukan sebagai dasar penyidikan terkait kasus pengeroyokan yang dialami korban," jelas Arif.
Menurut Arif, proses autopsi tidak harus membawa jenazah ke rumah sakit.
Baca: SD Sengaja Beli Bensin Eceran Di Sekitar Lokasi Kejadin Sebelum Bakar MA
Tapi bisa dilakukan di tempat dengan mengangkat jenazah dari liang lahat.
Meski demikian, Arif tidak bisa merinci bagian mana yang melewati proses autopsi.
Soalnya, tahapan autopsi bersifat rahasia di kalangan kedokteran dan penyidik.
Baca: Tiga Petunjuk Soal Amplifier Hingga Pelaku Pembakar MA Ditembak Polisi
"Namun yang jelas tidak ada bagian tubuh dari korban yang dibawa dari makam," kata Arif.
Senada diungkapkan seorang petugas Forensik dr Astri mengaku belum bisa menjelaskan kematian korban.
Petugas harus mempelajari dulu beberapa bagian tubuh korban yang dilihat bahkan dipotret menggunakan kamera.
Namun diprediksi, hasil autopsi baru bisa diputuskan sepekan kemudian.
"Hasilnya belum ada karena masih dalam pemeriksaan petugas," kata Astri.
Baca: Dokter Forensik Otopsi Jenazah MA Berlangsung 1 Jam di Pemakaman
Pantauan di lapangan, ada delapan orang yang masuk di area autopsi.
Enam di antaranya petugas Forensik dan dua lainnya adalah ayah korban, Asmawi dan kuasa hukumnya, Abdul Chalim Soebri.
Proses autopsi dilakukan secara tertutup dengan membentangkan terpal di seluruh sisi. Di bagian atas makam juga telah berdiri sebuah tenda.
Warga sekitar yang penasaran tidak boleh masuk ke areal makam, karena telah diberi garis polisi.
Baca: SD Sengaja Beli Bensin Eceran Di Sekitar Lokasi Kejadin Sebelum Bakar MA
Kapolsek Cikarang Kota Komisaris Puji Hardi mengatakan, pihaknya membantu pengamanan di lokasi guna memperlancar proses autopsi jenazah Joya.
Setidaknya ada 30 personel gabungan dari Polsek Cikarang Kota dan Polrestro Bekasi dalam pengamanan ini.
"Dari Polsek Cikarang Kota ada 20 personel dan Polrestro Bekasi ada 10 personel. Anggota dikerahkan untuk mengantisipasi adanya warga yang masuk ke titik autopsi," kata Hardi.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri
Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Meski Jenazah Diautopsi, Penyebab Kematian Joya Masih Dipelajari