Sabtu, 4 Oktober 2025

Kecelakaan Maut di Puncak

4 Cerita dari Kecelakaan Maut di Puncak: Panitia Pilkada DKI Jadi Korban hingga Firasat Buruk

Kecelakaan maut di jalur Wisata Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur masih menyimpan banyak cerita

TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Kondisi bus tabrakan maut di Puncak, Cianjur masih terprosok di tengah perkebunan warga. 

Beruntung, Hanifah dapat diselamatkan dan segera dilarikan ke RSUD Cimacan Cianjur.

Namun, kisah selanjutnya justru lebih memilukan.

Tak hanya mengalami patah tulang leher, nyawa bayi di dalam kandungannya juga terancam.

Mengetahui peristiwa yang menimpa istrinya, sang suami, Ayep, segera mendatangi rumah sakit, tempat Hanifah dirawat.

Kini Ayep justru dihadapkan pada pilihan yang amat sulit.

Ia harus memilih satu antara istri atau anaknya yang masih dalam kandungan untuk diselamatkan.

"Jadi, kata dokter, kita harus pilih di antara dua, bayi atau ibunya," ungkap Ayep dengan lirih.

4. Firasat-firasat aneh

Beberapa kerabat korban tewas mengaku merasakan firasat aneh sebelum ditinggalkan oleh orang terdekatnya itu.
Siti Masitoh (48) misalnya.

Seorang ibu rumah tangga ini tak dapat diselamatkan setelah sebuah bus menabrak angkot yang ditumpanginya.

Saat itu, Masitoh tengah dalam perjalanan untuk berkumpul dengan teman-temannya.

Sahabatnya, Emi, mengatakan, beberapa hari terakhir, Masitoh menunjukkan sikap yang berbeda.

Sahabat SMA-nya itu sempat memosting tulisan-tulisan lewat media sosial Facebook-nya.

Emi bahkan sempat dibuat bingung dengan tulisan Masitoh.

Masitoh menuliskan kalimat 'rindu tak tersampaikan, dan 'hulang-huleung teu puguh, kudu k mana nya indit' yang bila diartikan dalam bahasa Indonesia 'bengong tidak karuan, harus pergi ke mana'.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved