Senin, 29 September 2025

Admin Grup Paedofil Dapat Rp 200 Ribu dari Satu Klik Video Pelecehan Seksual Anak

Pihaknya, menemukan sebanyak 500 video dan 100 gambar adegan seks anak di bawah umur yang masih dianalisa oleh penyidik.

Editor: Johnson Simanjuntak
Kompas.com
Sebuah studi terbaru yang dilakukan University of Windsor di Kanada menemukan, bahwa paedofil cenderung kidal dan sering memiliki kelainan di wajah yang bersifat minor, atau dalam dunia kesehatan disebut Anomali Fisik Minor atau Minor Physical Anomalies (MPA). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Admin grup Facebook berisikan para paedofil, mendapatkan sedikitnya 15 dollar AS atau Rp200 ribu dari satu klik member grup.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat menjelaskan, adanya perputaran uang dalam grup berkonten pornografi anak di Facebook, yakni Official Loli Candy’s Group.

Wahyu menjelaskan, gambar dan video yang dikirim akan mendapatkan poin apabila diklik dan ditonton oleh member yang bergabung dalam akun tersebut.

Diketahui, pada akun Official Candys Group beranggotakan 7.479 orang.

Poin yang didapat pengirim konten dimasukan dalam akun bank virtual.

"Karena ini virtual rekening, bisa dibelanjakan sifatnya virtual juga," ujar Wahyu di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (15/3/2017).

Wahyu memaparkan, dari hasil pengungkapan sementara, para admin di akun tersebut tidak mengejar keuntungan tetapi lebih cenderung mencari kepuasan seksual.

"Kita sampaikan ini bukan semata mata faktor ekonomi tapi lebih kepada pelampiasan hasratnya," ujar Wahyu.

Kepala Subdirektorat Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Roberto Pasaribu menjelaskan, keuntungan dari poin yang didapatkan pengirim gambar bisa dicairkan dalam bentuk uang senilai 15 dollar AS atau sekitar Rp200 ribu.

"Iya memang, itukan aturan yang dibuat, setiap mengklik itu akan mendapat 15 dollar AS," ujar Roberto.

Pencairan poin bisa dilakukan melalui pembayaran elektronik seperti Paypal.

Keuntungan tersebut bisa dicairkan dalam bentuk pulsa.

Roberto belum bisa menjelaskan berapa keuntuangan yang didapat pengirim konten dari hasil klik yang dilakukan member akun.

Pihaknya, menemukan sebanyak 500 video dan 100 gambar adegan seks anak di bawah umur yang masih dianalisa oleh penyidik.

Sebelumnya, empat admin tersangka pengelola grup Facebook berisi foto dan video pornografi diperlihatkan tim siber Kepolisian Daerah Metro Jaya kepada media, Selasa (14/3/2017).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan