Tawuran Pelajar Hanya Demi Gengsi Tanpa Manfaat
Tawuran dua kelompok pelajar di fly over Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Ciracas, Jakarta Timur pada 14 Februari
“Itu hanya berita hoax namun sangat meresahkan. Kami minta untuk masyarakat jangan ikut menyebarkan berita-berita tidak benar itu. Sejauh ini kami aman-aman saja meskipun sempat merasa kuatir,” ujarnya.
“Kami juga sudah lakukan pertemuan dengan pihak SMK Budi Murni 4 dan SMK Bunda Kandung dan mereka juga berkomitmen menjaga para siswanya agar kejadian seperti ini tidak terulang,” Nur menambahkan.
Nur menyebut, selama ini pihak sekolah selalu melakukan pembinaan kepada para siswanya, selain kegiatan belajar mengajar yang rutin dilaksanakan.
“Di sekolah kami, ada pembangunan karakter yakni dengan kegiatan-kegiatan keagamaan, misalnya imbauan shalat dhuha setiap hari, \\istighasah dan sebagainya. Cuma sebenarnya kejadiaan tawuran kan berada di luar jam sekolah, jam lima sore, itu mungkin karena pengaruh sosial mereka di luar sekolah,” ujarnya.
“Selain itu, kami juga punya namanya Tim Pemantau Siswa yang tugasnya menegakkan disiplin siswa. Tidak hanya di lingkungan sekolah, tim ini juga setiap hari memantau lingkungan mencari siswa-siswa kami yang membolos atau nongkrong bahkan tim juga kerap menyambangi wilayah Pasar Rebo untuk memastikan siswa kami tidak berkumpul di sana. Kami benar-benar kecolongan atas peristiwa ini,” katanya.
Nur juga menyebut, para siswa yang terlibat tawuran saat di sekolah menunjukkan prilaku yang baik. bahkan, seorang siswa yang kini menjadi tersangka berinisial DF, memiliki nilai akademis yang bagus.
“Saya juga sangat shock. Si DF ini pintar, kalem dan selalu nurut. Setelah saya dilihatkan video tawuran saya kaget dia ikut di barisan depan,” katanya
Nur menjelaskan siswa yang terlibat tawuran adalah kelas satu dan dua SMK Adi Luhur 2 dan berjumlah 18 orang.
Pihak sekolah kini telah menyerahkan urusan itu sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengatakan pihaknya meninjau ulang izin operasional SMK Budi Murni 4, SMK Adi Luhur 2, dan SMK Bunda Kandung usai sejumlah siswanya terlibat tawuran yang menewaskan satu orang di flyover Pasar Rebo, Selasa (14/2/2017).
"Pihak Dinas Pendidikan akan meninjau ulang terhadap Izin Operasional sekolah," kata Susi.
Selain meninjau izin operasional sekolah, Susi mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Akresitasi Provinsi untuk meninjau ulang akreditasi sekolah.
Sebab, bukan kali ini saja siswa-siswa sekolah yang disebutkan itu terlibat dalam tawuran.
Dalam tawuran 14 Februari 2017 kemarin, seorang siswa Teknik Mesin kelas IX, Ahmad Andika Bagaskara, tewas di tempat.
Susi mengatakan, ada 17 siswa SMK Budi Murni 4 dan 6 siswa SMK Bunda Kandung yang siang itu berkelahi melawan 18 siswa SMK Adi Luhur 2.
Siswa yang terlibat langsung sudah dikeluarkan, sementara yang tidak terlibat langsung dicabut Kartu Jakarta Pintar (KJP)-nya. (Feryanto Hadi)