Pilgub DKI Jakarta
Hitung Cepat dan Survei Pilkada, Litbang Kompas Libatkan 507 Tenaga di Lapangan dan 32 Peneliti
Hitung cepat dan survei Pilkada DKI ini akan melibatkan 507 tenaga di lapangan dan 32 peneliti.
Sehingga terhindar dari TPS yang menjadi basis massa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tertentu.
"Kita ibarat tutup mata. Lalu pilih dari sekian ribu TPS yang ada, ambil yang 400 TPS. Seperti itu akurasinya cukup tinggi," jelasnya.
Setelah menentukan TPS yang akan dijadikan tempat pengamatan, Litbang Kompas mengumpulkan tenaga relawan atau interviewer yang sudah dibina selama ini.
"Kita punya basis itu dari rekan-rekan mahasiswa yang sudah kita latih. Setiap minggu mereka juga bekerja untuk kita," katanya.
Relawan-relawan inilah yang disebar ke-400 TPS. Apa saja tugas mereka? Mencari titik-titik atau alamat lengkap 400 TPS yang sudah ditentukan, akan menjadi tugas pertama bagi para relawan. Juga membangun komunikasi dengan panitia dan petugas TPS.
"Memberitahu bahwa kita akan melakukan monitoring di TPS itu. Melaporkan ke pusat data Nomor kontak ketua KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) pada TPS masing-masing," ucapnya.
Pada saat hari H, yakni 15 Februari, para relawan akan bertugas mengamati dari pagi hingga selesai penghitungan suara di masing-masing TPS sampel.
Selain mengamati hasilnya, para relawan juga akan mewawancarai peserta yang memilih, atau dikenal istilahnya metode exit poll.
"Kita akan memilih setiap TPS ada empat responden. Dua laki-laki dan dua perempuan. Itu yang kita wawancarai, 'Anda pilih siapa? kenapa? Begitu wawancaranya," jelasnya.
Dengan begitu responden yakni masyarakat umum yang terpilih dalam sampel exit poll adalah sebanyak 1.600 orang.
Selain itu juga hasil penghitungan suara di masing-masing TPS akan dipotret dan dikirimkan oleh relawan ke pusat data Litbang Kompas.
Tidak berhenti disini saja. Tim verifikator akan melakukan konfirmasi dan pengecekan data yang dikirimkan tersebut kepada ketua KPPS di masing-masing TPS sampel melalui sambungan telepon.
"Setelah dikirim datanya, dari war room akan mengkroscek lagi, apakah benar datanya ini. Crosscek akan dilakukan kepada relawan yang bersangkutan dan Ketua KPPS," jelasnya.
Melalui sistem berlapis dan penelitian yang ketat, Litbang Kompas berkomitmen mengulang sukses sebagai satu-satunya lembaga media yang secara indenpenden yang diakui akurasi hasil hitung cepatnya oleh Komisi Pemilihan Umum (KPUD) DKI Jakarta.
"Kita targetkan tingkat error dari hitung cepat Litbang Kompas dibawah 1 persen. Kalau hasilnya melebihi 1 persen, berarti hasil kita tidak akurat. Bahkan kita pernah tingkat errornya terendah 0,14 persen," paparnya.