Pilgub DKI Jakarta
Hitung Cepat dan Survei Pilkada, Litbang Kompas Libatkan 507 Tenaga di Lapangan dan 32 Peneliti
Hitung cepat dan survei Pilkada DKI ini akan melibatkan 507 tenaga di lapangan dan 32 peneliti.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah Gubernur DKI Jakarta tinggal menghitung hari.
Ruang polling Litbang Kompas di Jalan Palmerah Selatan Nomor 26-28 Gedung Unit II lantai 4 terlihat hiruk pikuk kerja tenaga lepas interviewer atau relawan pewawancara.
Mereka berada di 22 bilik meja lengkap dengan komputer di hadapannya.
Handphone terlihat di genggaman mereka sembari terdengar suara komunikasi, mengenalkan diri dan permintaan waktu untuk disurvei.
Ada pula dua orang yang berada di meja tengah ruangan polling.
Mereka tengah berdiskusi untuk memastikan mekanisme kerja hitung cepat (quick count) dan survei Pilkada serentak 2017 untuk wilayah DKI Jakarta pada 15 Februari 2017 mendatang.
Pada 15 Februari, tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Nomor urut 1), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Saiful Hidayat (Nomor urut 2) dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Nomor urut 3) akan bertarung memperebutkan kursi DKI 1.
Semua tenaga hitung cepat dan survei Pilkada Gubernur DKI Jakarta melakukan simulasi dan memastikan sistem komunikasi dan teknologi informasi (IT) tidak ada gangguan pada hari H.
Hitung cepat dan survei Pilkada DKI ini akan melibatkan 507 tenaga di lapangan dan 32 peneliti.
Sebarannya di lapangan, akan didukung 467 interviewer dan koordinator lapangan serta 10 peneliti di 400 titik tempat pemungutan suara (TPS) dari totalnya mencapai 15.059 TPS di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Sebanyak 467 tenaga lapangan (surveyor) bertugas di enam kota administrasi.
Adapun manajemen lapangan yang berlapis diterapkan adalah 400 relawan interviewer, 67 koordinator lapangan, 6 koordinator wilayah (korwil) atau peneliti Litbang Kompas.
Sebaran 400 TPS itu adalah di Jakarta Barat sebanyak 93 TPS, di Jakarta Pusat sebanyak 42 TPS, Jakarta Selatan sebanyak 89 TPS, Jakarta Timur sebanyak 113 TPS dan Jakarta Utara sebanyak 62 serta Kepulauan Seribu 1 TPS.
"Bagaimana menentukan 400 TPS ini? Dari 15.059 TPS, kita pilih 400 dengan metode sampling. Caranya acak, sistematis, bertahap," ujar Ignatius Kristanto Hadisaputro selaku Research Manager, Divisi Penelitian & Pengembangan Litbang Kompas, ketika ditemui Tribun di ruang kerjanya.
Kenapa Litbang Kompas memakai metode demikian? Kristanto menjelaskan, supaya tidak ada intervensi subyektivitas.