Pilgub DKI Jakarta
Doli Kurnia: Partai Golkar Keliru Mendukung Ahok di Pilgub DKI
Keputusan Partai Golkar mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pemillihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 tak melalui mekanisme yang patut.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Partai Golkar mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pemillihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 tak melalui mekanisme yang patut.
Ketua Generasi Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan keputusan partai mendukung Ahok di Pilgub DKI Jakarta banyak dipertanyakan oleh kader.
"Kami ingin sekali mendapat jawaban apa alasan DPP Golkar mendukung Ahok, karena seperti yang kita ketahui dukungan ini terlalu cepat," kata Doli dalam konfrensi pers di Midtown Cafe, Jakarta Selatan, Rabu (16/11/2016).
Para pengurus DPP Partai Golkar tak pernah memberikan jawaban. Alhasil banyak pengurus partai mengundurkan diri karena keputusan mendukung Ahok.
Sejak September lalu GMPG sudah mempertanyakan DPP Golkar soal dukugan untuk Ahok, karena justru tidak akan menguntungkan bagi partai.
Terbukti PDI Perjuangan yang memiliki 28 kursi di DPRD DKI Jakarat yang menyatakan dukungannya justru didapuk sebagai partai pengusung, padahal Golkar lebih dulu memberikan dukungan.
"Golkar ini seperti tidak dianggap dalam pencalonan Pak Ahok," Doli mengklaim.
Menurut dia banyak masyarakat Jakarta tak menyukai Ahok karena perangainya. Belakangan Ahok ditetapkan sebagai tesangka kasus penistaan agama.
Secara tidak langsung, Partai Golkar dapat dianggap sebagai partai pendukung penista agama. Suka tidak suka Partai Golkar harus menarik dukungannya untuk Ahok.
Khalid Zabidi menambahkan, Partai Golkar harus mempertimbangkan dinamika Jakarta saat ini. Pihaknya akan menemui Dewan Pembina Golkar guna membahas kemungkinan partai mencabut dukungan terhadap Ahok.