Amril Berguru Jadi Penipu Ulung Hingga Bermarkas di Apartemen
"Dari situ bermacam macam, bahkan ada yang seumur hidupnya tidak tertangkap, ada itu. Kami coba kembangkan ke kelompok lain,"
Seorang anggota dari kelompok tersebut bernama Landaidi (20) akan menghubungi orangtua murid, dengan berlagak sebagai seorang guru yang sedang panik.
Sembari menangis pelaku memberitahukan kepada orangtua murid bahwa anaknya mengalami kecelakaan.
Kemudian orang yang sama akan berlagak sebagai dokter rumah sakit yang hendak melakukan operasi.
Tahap terakhir diselesaikan Amril yang berlagak seperti seorang petugas apotek, untuk meyakinkan sang orangtua murid membayar sejumlah uang, demi alat yang harus digunakan dalam operasi.
Bila sang orangtua berhasil diperdayai, maka kelompok Amril akan menerima uang.
"Kelompok ini berhasil meraup lima puluh hingga seratus juta rupiah perbulannya dan sudah dilaksanakan selama bertahun tahun," katanya.
Selain itu Polisi juga mengamankan Ujang Supriadi Pratama (28) dan Baharudin Hasan (44).
Keduanya ternyata satu perguruan dengan Amril di Sidrap.
Mereka melakukan penipuan terhadap para pencari kerja.
"Dari sini kami juga sedang mengembangkan keterkaitannya dengan kelompok lain," ujarnya.