Jumat, 3 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Hitung-hitungan Pilkada DKI: Ahok-Djarot, Modal Incumbent dan Prediksi Menang Satu Putaran (1)

Berikut rangkuman sejumlah analisa dari sejumlah pengamat soal oeta kekuatan masing-masing kandidat.

Harian Warta Kota/henry lopulalan
PENGUMUMAN CALON - Pasangan Calon Gubenur bertahan Basuki Tjahaja Purnama - dan Wakil Gubenur Djarot Saiful Hidayat usai menantangani kontrak politik saat deklarasi Cagub dan Wagub di DPP PDI Jalan Diponegoro, Menteng Jakarta Pusat, Selasa(20/9/2016). PDI mengumumkan Ahok-Djarot dalam pertarungan Pilkada 2017 dari 101 pasangan Pilkada seluruh Indonesia. Warta Kota/henry lopulalan 

Bahkan ada yang menyebut Ahok–Djarot, sudah memiliki modal dari segi popularitas dan kinerja.
Karena mengingat pasangan ini adalah pasangan inkumben dengan tingkat popularitas di atas rata-rata, dan tingkat kepuasan kinerja yang lebih dari 50 persen. Biasanya, calon yang memiliki tingkat kepuasan di atas 50 persen itu sulit dikalahkan.

Masuknya PDI-P pun dinilai makin meningkatkan kepercayaan diri pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebagai pasangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Pengamat Politik Formappi Sebastian Salang menilai kekuatan pendukung Ahok semakin sempurna dan solid untuk menang.

"Dengan bergabungnya PDI-P dalam koalisi pendukung Ahok maka kekuatan dukung semakin bertambah. Kepercayaan diri pasangan Ahok -Jarod semakin tinggi dalam pertarungan di Pilkada nanti," ujar Sebastian.

Dengan dukungan empat partai, yakni PDI-P, Golkar, NasDem, dan Hanura, pasangan ini mengantongi 52 kursi DPRD DKI. Sementara syarat untuk mendaftar ke KPU hanya 22 kursi.

Lebih dari itu ada yang memprediksi pasangan Ahok-Djarot akan menang satu putaran dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, hal itu disampaikan Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi.

"Kalau peta politik atas dasar persepsi publik terhadap preferensi memilih kombinasi Ahok-Djarot akan menang satu putaran," demikian ia memperkirakan.

Terlebih lagi imbuhnya, bila mesin partai pendukung seluruhnya bekerja all out.

Sedangkan siapa calon penantang Ahok-Djarot? Ia masih belum melihat ada lawan tangguh bagi Ahok-Djarot setelah deklarasi dukungan PDI-P. "Tidak ada yang signifikan," ujarnya.

Ia pun memberikan materi kampanye bagi penantang Ahok, agar bisa memenangkan hati warga DKI. Yakni calon yang mau kontribusi terhadap peradaban politik yang harus mendidik rakyat.

"Jangan rakyat diracuni dengan kedengkian primordial tapi mengembangkan wacana yang memperkuat semangat kebersamaan dan kebangsaan," catatannya.

Mengutip hasil survei terbaru Indonesia Indicator (I2), perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan software AI (Artificial Intelligence) mencatat, figur Ahok masih unggul dibandingkan dengan calon kandidat lain, dimana terpotret baik di media online maupun di media sosial.

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang, di Jakarta, Rabu, mengungkapkan, Ahok masih menjadi magnet terbesar di media online, baik yang pro maupun yang kontra, dimuat di media hingga rata-rata 8.000 pemberitaan setiap bulannya.

"Sentimen negatif yang dimunculkan sepanjang sebulan terakhir mencapai 21 persen. Situasi sentimen negatif itu, sudah menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 26 persen," ujar Rustika.

Meskipun dari sisi tren popularitas dalam pantauan intelijen media, Ahok terlihat menurun, lanjut Rustika, namun posisinya sebagai calon gubernur masih kuat, yakni 52 persen dalam sebulan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved