Golkar Cari Cara Agar Ahok Maju Melalui Jalur Partai Politik Dalam Pemilihan Gubernur DKI

Laporan Wartwan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -

Anggota DPR RI dari fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun, mengakui pihaknya tidak bisa seorang diri mengajukan Ahok karena keterbatasan kursi di DPRD DKI Jakarta.

"Proses politik berikutnya itu adalah bagaimana suara Golkar memenuhi syarat untuk bisa mengajukan Pak Ahok sebagai gubernur. Karena Golkar di DKI tidak bisa mengajukan sendiri maka harus berkoalisi dengan partai lain," kata Misbakhun di Jakarta, Sabtu (23/7/2016).

Misbakhun mengakui partai yang mendukung Ahok sejauh ini partai politik yang sedikit memiliki kursi di DPRD DKI.

Untuk itu, Misbakhun mengakui pihaknya tetap menjalin komunikasi dengan parta-partai lain yang belum memberikan dukungan.

Misbakhun tidak menampik komunikasi juga terus dijalin dengan PDI Perjuangan sebagai partai satu-satunya yang bisa mencalonkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tanpa harus berkoalisi.

"Jangan kan PDIP, dengan partai lain juga. Sebagai sebuah mekanisme yang wajar menjelang Pilkada siapaun diajak berbicara. Sedang berjalan dengan PDIP. Wacanannya seperti itu," kata dia.

Ahok sendiri hingga kini belum memutuskan secara resmi apakah maju melalui jalur partai politik atau perseorangan.

Ahok sebenarnya sudah memiliki kendaraan politik melalui jalur perseorangan lewat pengumpulan KTP.

Terkait sikap Ahok tersebut, Musbakhun tidak mengambil pusing.

Menurut dia, pendaftaran pasangan calon gubernur DKI Jakarta 2017-2022 belum selesai.

Semua masih bisa berubah di detik-detik terakhir pendaftaran.

"Independen atau tidak belum diputuskan Ahok. Sedang berlangsung prosesnnya. Kita tidak mau berandai-andai, kita lihat hari H-nya saja," kata Misbakhun.

Sekadar informasi, partai politik yang sudah memberikan dukungan kepada Ahok diantaranya Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem.