Transjakarta Janji Tanggung Bayi Brojol Dalam Bus, Sigit Susah Payah Bayar Sendiri
Bemo berwarna biru berhenti melintas di rumah tersebut. Siti Mariana (33) dan Sigit Hendriyanto (37) ke luar dari dalam bemo
Editor:
Hendra Gunawan
Siti duduk manis di samping Sigit di dalam bus. Ibu beranak tiga tersebut mengeluh kesakitan ketika bus baru sampai Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat.
"Isteri saya ini merasakan mulas, saya panik, dan keadaan saat itu macet," ujar Sigit saat ditemui Warta Kota di rumahnya pada Senin (2/5/2016).
Keringat bercucuran mengalir deras di wajah Siti. Sigit pun mencoba menenangkan isterinya ini di dalam bus.
"Tenang, sebentar lagi sampai Grogol," ucap Sigit menggenggam erat tangan Siti.
Kendati demikian rasa mulas isterinya itu tak tertahankan. Bus dalam perjalanan Mal Taman Anggrek menuju Shelter Grogol, Siti pecah ketuban.
Semua yang berada di dalam Transjakarta panik. Situasi mendadak heboh.
Para penumpang yang ramai di dalam bus itu geger. Sigit berkata kepada petugas Transjakarta bahwa isterinya ini hendak melahirkan.
Cairan dan darah sudah bercucuran. Petugas Transjakarta serta sopir teriak agar semua penumpang turun.
"Ada seorang laki-laki yang duduknya berhadapan dengan saya di dalam bus. Orang itu melihat isteri saya berceceran darah. Hanya orang ini saja yang menolong, sedangkan penumpang yang lain masa bodo dan langsung ke luar dari bus," kata Sigit.
Seorang laki-laki yang menjadi pahlawan bagi pasangan suami isteri ini bernama Syahrul. Syahrul begitu telaten mengurus proses persalinan Siti di dalam Transjakarta.
Melahirkan Normal
Proses persalinan begitu mencekam. Siti dibaringkan oleh suaminya di deretan bangku yang ada di dalam bus.
"Prosesnya itu kira-kira ada sampai satu jam, melahirkan secara normal, bayinya prematur," ungkap Sigit.
Di dalam Transjakarta hanya ada lima orang saja di dalamnya. Mereka di antaranya sopir, penjaga pintu bus, Syahrul, Siti, dan Sigit. Kepala Siti dipegangi suaminya saat proses persalinan.
Sedangkan Syahrul mengarahkan Siti untuk menarik napas perlahan-lahan dan mengeluarkan bayinya itu. Kondisi di dalam bus ketika itu pun genting.