Pilgub DKI Jakarta
Pilkada DKI, KPU Profesional dan Tidak Berniat Jegal Calon Gubernur
KPU DKI mengklarifikasi bahwa ada potensi oknum DKI menggagalkan pencalonan Gubernur DKI Jakarta Ahok
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI mengklarifikasi bahwa ada potensi oknum DKI menggagalkan pencalonan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang maju melalui jalur independen.
Ketua KPU DKI Sumarno melangsungkan pertemuan dengan Basuki yang akrab disapa Ahok pada Selasa (8/3/2016).
Pertemuan itu membahas kantor baru untuk KPU DKI, serta mengklarifikasi pernyataan Ahok.
"Klarifikasi pernyataan ada oknum KPU bisa gagalkan pencalonan jalur independen," ujar Sumarno saat dihubungi pada Rabu (9/3/2016).
Sumarno mengatakan, proses verifikasi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang telah dilakukan relawan Ahok, Teman Ahok, bisa diawasi oleh calon independen.
"KPU DKI menawarkan siapa pun pendukung calon independen, semisal Teman Ahok bisa mengawasi verifikasi benar apa tidak, ada manipulasi atau tidak," ungkap Sumarno.
Dia menjamin tidak akan ada pihak dari KPU DKI yang memanipulasi, serta berupaya untuk menjegal setiap calon.
"Kita bisa pertanggungjawabkan. KPU tidak main-main," imbuh Sumarno.
Sebelumnya, Ahok mengatakan bisa saja ada pihak-pihak yang enggan memuluskan rencananya maju melalui jalur independen.
"Kedua, kalau ada oknum-oknum KPU yang tidak profesional, gampang sekali membatalkan independen," kata Ahok.
Ahok maju melalui jalur independen dengan dukungan dari Teman Ahok dan Partai Nasdem.
Hingga saat ini, jumlah KTP yang berhasil dikumpulkan mencapai 770 ribu. Namun banyaknya KTP itu, harus dikonfirmasi ulang oleh Teman Ahok.