Alasan Ratusan Pasang Suami Istri di Bekasi Enggan Ikut Program KB
Ratusan pasangan usia subur (PUS) di wilayah Kota Bekasi enggan mengikuti program keluarga berencana (KB).
Editor:
Adi Suhendi
"Mereka rata-rata sudah memiliki dua orang anak," jelasnya.
Bukan itu saja, kata dia, peminat KB ini sampai sekarang kebanyakan masih berusia 25 tahun ke atas.
Pasangan nikah muda itu lebih banyak memilih untuk tidak memiliki keturunan dulu, dan memilih untuk berkarir.
"Kalau sekarang mereka lebih banyak memilih bekerja, ketimbang untuk memilih keturunan dulu," kata Mini.
Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi, Aryanto Hendrata mengatakan, rendahnya pemakai alat kontrasepsi KB kemungkinan besar karena minimnya sosialisasi dari pihak pemerintah daerah.
Aryanto berharap, pemerintah daerah bisa lebih maksimal melakukan sosialisasi hingga ke pelosok-pelosok daerah.
Diantaranya dengan mendatangi kecamatan yang jauh dari pusat kota, agar warga bisa mengetahui sisi positif pemakaian KB.
"Harus lebih ditingkatkan lagi sosialisasinya. Terutama pemakaian kontrasepsi jenis suntik dan spiral. Harus dijelaskan mana yang lebih baik untuk dipakai," kata Ariyanto.
Menurut dia, program KB memang perlu diterapkan terutama bagi pasangan yang telah memiliki dua anak.
Cara ini, kata dia, bisa meredam jumlah penduduk di wilayah Kota Bekasi. (Fitriyandi Al Fajri)