Ber-IQ 130, Tapi Ghantara dan Ibunya Disia-siakan Sang Ayah
Bukan hanya berjualan plastik, wanita kelahiran Semarang tahun 1970 ini pun kerap menjadi buruh
Editor:
Hendra Gunawan
Namun, kondisi ini tidak membuatnya putus asa, Ghatnara tetap sekolah di Klinik Pendidikan Mipa (KPM) di Laladon, Bogor Barat,Kota Bogor.
"Sebelumnya sekolah di MI Persis dan SDN Perwira, tapi sistem belajar dan lingkungan tidak cocok dengan anak saya," katanya.
Ghantara merupakan anak berprestasi dengan IQ 130.
Anak itu sudah meraih 5 piagam serta 2 piala setelah mengikuti perlombaan baca tulis hitung (calistung), lomba matematika, serta finalis Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan Aksioma Madrasah Ibtidaiyah Tingkat Provinsi Jawa Barat.
"Anak saya mewakili Bogor, anak saya mengharumkan nama kota ini, sekarang saya mencari sekolah indukan untuk anak saya," ujarnya.
"Sebab, untuk sekolah yang yang ada nanti malah jadi paket A, saya tidak mau, makanya saya mau minta bantuan ke dewan untuk memerhatikan anak ini," katanya saat ini hanya berbentuk home schooling karena tidak memiliki sekolah induk. (Soewidia Henaldi)