Minggu, 5 Oktober 2025

Adhyaksa Dault Berusaha Amanah Laksanakan Tugasnya Sebagai Ketua Kwartir Nasional Indonesia

Calon Gubernur DKI Jakarta 2017, Adhyaksa Dault terus berusaha amanah melaksanakan tugasnya sebagai Ketua Kwartir Nasional Indonesia

Editor: Toni Bramantoro
www.konfrontasi.com
Adhyaksa Daul 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta 2017, Adhyaksa Dault terus berusaha amanah melaksanakan tugasnya sebagai Ketua Kwartir Nasional Indonesia.

Suami dari Mira Arismunandar itu akan bertolak ke Korea, pada hari Minggu, 1 November 2015, untuk menghadiri perhelatan Konferensi ke-25 Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik (25th Asia-Pacific Region Scout Conference) di Gwangju, Korea Selatan, 3 hingga 8 November 2015, mendatang.

” Selain saya memenuhi undangan ke konferensi Pramuka, kami juga di sana sekaligus melakukan MOU (memorandum of understanding,Red) Pramuka Indonesia dengan Unicef,” ungkap pria yang pernah kuliah di Program Magister Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).   

Sekadar informasi, sebelumnya Kwarnas Pramuka Indonesia sudah melakukan kunjungan dengan Unicef Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu, dalam rangka penjajakan kerjasama program yang sudah ada dari kedua belah pihak.

”Jadi nantinya program-program kami dapat disinergikan, salah satunya program yang terkait dengan U-report Indonesia,” kata pria yang berhasil meraih gelar Doktor (S3) Jurusan Teknik Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2007.

U-Report Indonesia adalah sarana pengumpulan data melalui twitter yang akan menganalisa jawaban dari followers @UReport_id mengenai pembangunan dan kepemudaan.

Hasilnya akan dibagi bersama dengan pemerintah dan instansi terkait sebagai upaya advokasi.

“Maka dari itu program ini sangat cocok dengan Kwarnas Gerakan Pramuka. Tentunya akan banyak program yang positif yang bisa kita kerjakan setelah MOU dengan Unicef,” ujar mantan Menteri Pemuda dan Olahraga di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

”Nanti di Korea juga kami akan melakukan pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Korea dan menjajaki dibukanya gugus depan Pramuka di sekolah Indonesia-Korea,” jelas Ayah dari Umar Adiputra Adhyaksa dan Fakhira Putri Maryam Adhyaksa itu.

Gugus Depan atau yang biasa disingkat Gudep adalah suatu kesatuan organik dalam Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka sebagai peserta didik dan pembina Pramuka, serta berfungsi sebagai pangkalan keanggotaan peserta didik.

Sekadar informasi, sebelum acara di Korea, dari 26 Oktober sampai 1 November 2015 berlangsung Asia-Pacific Region/APRCourse for Leader Trainer (CLT), setara dengan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan, dan APR Youth Forum.

Kalau CLT diikuti oleh para Pembina Pramuka (di atas 25 tahun) yang minimal sudah lulus pendidikan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar atau Course for Assistant Leader Trainer (CALT), maka APR Youth Forum dikhususkan bagi wakil-wakil Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega dari negara-negara Asia-Pasifik.

Asal tahu saja, usia Pramuka Penegak di Indonesia adalah 16-20 tahun, dan Pramuka Pandega 21-25 tahun. Namun umumnya peserta APR Youth Forum berusia antara 18 sampai 25 tahun.

Kedua acara itu dilaksanakan di pusat pelatihan kepanduan kawasan Asia-Pasifik di Suncheon, Korea Selatan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved