Minggu, 5 Oktober 2025

Tawuran di Johar Baru Tak Ada Hubungan dengan Narkoba

aparat Polsek Johar Baru tidak menemukan adanya indikasi itu

Penulis: Glery Lazuardi
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
KEpadatan rumah penduduk tampak dari udara di Kawasan Senen dan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2015). Badan Pusat Statistik memproyeksikan Jakarta Pusat sebagai kota terpadat di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013. Tercatat, kepadatan penduduk di pusat kota DKI ini mencapai 18.926 orang per kilometer persegi. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tawuran di wilayah Johar Baru merupakan upaya pengalihan perhatian dari masuknya narkoba di tempat tersebut.

Berdasarkan penyelidikan, aparat Polsek Johar Baru tidak menemukan adanya indikasi itu. Sejauh ini, belum ada seorang penyalahguna narkoba yang tertangkap saat sedang terjadi tawuran.

"Kami menyelidiki ketika terjadi tawuran. Waktu tawuran anggota disebar. Ternyata waktu kejadian tak ada yang ditangkap," tutur Kapolsek Johar Baru, Kompol Wiyono, kepada wartawan, Sabtu (26/9/2015).

Kompol Wiyono mengaku tawuran sebagai pengalihan perhatian dari masuknya narkoba di tempat itu hanya sebatas dugaan. Dugaan tersebut belum dapat dibuktikan kebenarannya.

Kecuali beberapa waktu ke depan ada tawuran, lalu, seorang ditangkap karena menyalahgunakan narkoba. Maka menurut Kompol Wiyono ini merupakan fakta hukum tawuran sebagai pengalih perhatian masuknya narkoba.

"Belum bisa mengatakan ada kepentingan lain. Ada yang ketangkap narkoba itu sebagai bukti fakta ada tawuran ada narkoba," kata dia.

Tawuran marak terjadi di wilayah Johar Baru, Jakarta Pusat. Tawuran disinyalir merupakan upaya pengalihan perhatian dari masuknya narkoba di tempat tersebut.

Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede, mengindikasikan hal itu. Fakta dilihat dari penyalaan mercon berukuran besar sebagai penanda dimulai tawuran.

Padahal, menurut dia, warga Johar Baru merupakan kalangan menengah ke bawah. Dia menduga ada yang membiayai warga untuk tawuran.

"Harga bisa sampai Rp 300 ribu satu biji. Dari mana uang membeli mercon. Ada isu, kalau mau terjadi tawuran besar, ini pengalihan perhatian akan masuk narkoba," kata Mangara Pardede ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (9/9).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved