Kisah Suka Duka Sidik Bertugas Jaga di Waduk Pluit dan Rumah Pompanya
Ini cerita suka duka seorang bernama Sidik, berjaga di Waduk Pluit dan rumah pompanya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar pukul 15.00 WIB, Sidik (46) tampak sibuk memonitor ketinggian air di ruang kendali pompa Waduk Pluit, Jalan Muara Baru Ujung, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (12/2/2015).
Saban hari, pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah 5 Juli 1969 mengoperasikan pompa air di kawasan rawan banjir tersebut.
Hampir 20 tahun sejak 1998 dirinya sudah bekerja sebegai operasional pompa air.
Hingga kini, pria lulusan Sekolah Pertanian Pembangunan, jurusan perikanan, Tegal tahun 1989 itu sangat mencintai pekerjaannya.
Salah satu pengalaman yang tak luput dari ingatannya adalah banjir yang melanda kawasan itu pada Senin (9/2) lalu.
Terpaan guyuran hujan mengakibatkan air terus meninggi. Pihaknya berjibaku memompa berharap air tak semaakin parah.
Alih-alih dapat terantisipasi, sekitar pukul 11.40 WIB, listrik malah padam selama dua jam saat ketinggan air waduk terus naik.
Pemadaman listrik tersebut mengakibatkan pompa air Waduk Pluit untuk membuang air ke laut tak dapat beroperasi. Selama adanya pemadaman listrik, sebutnya, ketinggian air di Waduk mencapai +80 CM.
Saat itu, pihaknya, memerlukan waktu lima menit menyalakan genset mengantisipasi padamnya listrik. Namun sayang, di tempat ini hanya mempunyai dua unit genset.
Satu gengset hanya mampu menghidupkan dua unit pompa. Sehingga hanya 4 pompa yang beroperasi dari 10 pompa air yang ada.
"Otomatis air dengan cepat naik," ujar Sidik saat berbincang-bincang bersama Tribunnews di lokasi.
Sidik menjelaskan, hingga selasa pukul 18.00 WIB, kondisi air mencapai +115. Warga yang tinggal disekitar pompa air pun ikut terendam.
Rumah Sidik, terletak tepat di sisi timur gedung pompa tak luput oleh rendaman banjir. Banjir memasuki dalam rumahnya hingga lutut orang dewasa. Sehingga demikian Ia bersama sang istri dan empat orang putrinya terpaksa mengungsi di lantai tiga rumah pompa tempat dirinya bekerja.
Sementara Rabu (11/2) pukul 08.00 WIB pagi, ketinggian air +20. Hingga Kamis pukul 07.00 WIB sore ketinggian air -125. Meski demikian, menurut Sidik, kondisi ketinggian air di Waduk Pluit belum mencpai standar. SOP ketinggian air di tempat tersebut, kata dia, adalah -190.