Kehabisan Air Minum, Ryan 'Suntik Mati' Kritik RS Lewat Surat
Pasalnya, air minum di ruangannya habis. Karena itu, ia menulis surat untuk meminta air minum cadangan.
Laporan Wartawan Warta Kota, Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ignatius Ryan Tumiwa (47), pria lulusan S2 Universitas Indonesia yang minta melegalisasi suntik mati, mengaku kehausan saat dirawat di Ruang Bengkoang, di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (9/8/2014).
Pasalnya, air minum di ruangannya habis. Karena itu, ia menulis surat untuk meminta air minum cadangan. Ryan menuliskannya, di selembar kertas putih. Surat tersebut ditujukan kepada Manajer Gizi RSKD Duren Sawit.
Dalam suratnya, kurang lebih Ryan meminta air minum dalam galon, disediakan cadangannya. Sehingga, ketika air minum galon habis, ia bisa segera menggunakan yang cadangannya.
"Airnya kemarin habis, saya kehausan. Jadi nggak bisa minum. Makanya saya bikin surat kritik dan saran, untuk minta air minum galon cadangan," kata Ryan, saat di rumah sakit tersebut, Sabtu (9/8/2014) siang.
Surat itu pun diserahkan kepada kuasa hukumnya, Fransisca Indrasari. Rencananya, surat tersebut akan diberikan kepada pihak rumah sakit nanti.