Angkutan Berisik Ini Segera Dihancurkan
Dengan program peremajaan yang kembali digalakkan Pemprov DKI, bajaj bermesin 2 tak bersiap punah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berwarna oranye, memiliki roda tiga dengan suara bising khasnya, bajaj ialah salah satu alat transportasi tertua di ibu kota. Dengan program peremajaan yang kembali digalakkan Pemprov DKI, bajaj bermesin 2 tak bersiap punah.
Yunus mandor pekerja las di lokasi scarping (penghancuran), menuturkan ratusan bajaj milik PT Matahari Trans Tama, diparkir di tempat penghancuran yang berlokasi di Jl Pulogebang Indah Raya, Jakarta Timur setelah dikumpulkan oleh dinas perhubungan DKI Jakarta.
"Bajaj itu baru dua hari di sini, kemarin baru didrop sama Dishub," kata Yunus, Selasa (7/5/2013) sore.
Yunus mengatakan nantinya jumlah bajaj ini akan terus bertambah.
"Minggu ini sekitar 103 bajaj, kami pisahkan buat dileburkan, nanti masih banyak lagi tapi belum tau kapan bakal didropnya," tuturnya.
Sementara itu Kepala Bidang Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan total bajaj di DKI Jakarta saat ini adalah 14.424 unit. Dari total tersebut, bajaj yang telah masuk ke dalam badan usaha terdapat 3.900 unit.
"Sudah diremajakan 2755 unit ditambah 110 unit, selebihnya masih dalam proses peremajaan, yang berasal dari dua badan usaha yaitu PT Matahari Trans Utama dan Koperasi Bajai Sehati," kata Safrin.
Rencananya bajaj mesin 1 tak tersebut akan diganti dengan kendaraan ramah lingkungan yang berbahan bakar gas atau premium. Bajaj dengan tipe RE 4 Stroke ini menggunakan mesin 4 tak, dengan badan berwarna biru seperti yang beberapa sudah beredar di jalanan Jakarta.
"Kedepan bajaj-bajaj ramah lingkungan ini akan beroperasi tetap seperti biasanya dalam kondisi lingkungan tertentu, misal dikawasan Tebet dan beberapa tempat lainnya," tuturnya
Sejumlah pekerja pun terlihat sibuk melepas bagian-bagian badan bajaj menggunakan alat las. Bajaj-bajaj tersebut dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Selama proses penghancuran seorang petugas dishub dengan membawa kamera digital tampak sibuk mendokumentasikan, proses tersebut.
Bajaj sendiri merupakan salah satu produk transportasi asal India dibawah linsensi Vespa Italia. Bajaj yang dulunya mengantikan Helicak, sempat menjadi kendaraan transporatasi populer. Namun seiring waktu semakin banyak kendaraan transpotasi lain.
Kendaraan tersebut mulai termakan zaman. Sehingga pemerintah berencana akan meremajakan kendaraan tersebut menjadi Bajaj type RE 4 Stroke yang menggunakan mesin 4 tak, dengan sistem 2 bahan bakar, premium dan Bahan Bakar Gas, berwarna biru, berbeda dengan Bajaj legendaris dua tak yang berwarna oranye.
Khusus di Jakarta pemerintah provinsi mulai membatasi, operasional disekitar daerah Kotamadya sehingga tidak boleh masuk jalan protokol. Meski begitu keberadaan bajai sangat bisa diandalkan kemampuannya bermanuver, dan dapat masuk ke gang kecil, serta berdaya angkut lebih besar (dan tertutup) dibandingkan dengan ojek.