Perdagangan Bayi
Polisi Duga Ada Kelompok Lain Perdagangan Bayi
Kombes Pol Rikwanto mengatakan pihaknya menduga ada sindikat lain di balik sindikat perdagangan bayi yang berhasil dibekuk Polres Jakbar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan pihaknya menduga ada sindikat lain di balik sindikat perdagangan bayi yang berhasil dibekuk Polres Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
"Kami masih mendalami adanya kelompok lain yang menampung bayi dari kelompok ini," tegas Rikwanto, Kamis (7/2/2013) di Mapolda Metro Jaya.
Rikwanto menjelaskan dari tujuh tersangka yang sudah diamankan polisi beberapa waktu lalu dari berbagai tempat, diketahui pula mereka berasal dari berbagai profesi yaitu mantan bidan, dukung beranak dan perantara. Dan mereka merupakan satu kelompok yang berada di hulu.
"Mereka ini ada yang di tempatkan di klinik bersalin, ada yang bertemu orang tua yang akan bersalin dari golongan tak mampu. Lalu nantinya setelah ada kesepakatan, bayinya akan mereka ambil dengan dalih masa depan akan lebih baik, apalagi diiming-imingi uang dan insentif," ungkap Rikwanto.
Rikwanto menambahkan kecurigaan penyidik mengenai adanya indikasi kelompok penampung lain, terlihat dari sisi harga jual bayi.
"Orang tua bayi diberi insentif Rp7 juta sampai Rp20 juta, ditambah biaya persalinan. Kalau anak sehat, cakep, montok harganya bisa Rp20 sampai Rp40 juta. Kalau kurang sehat, dirawat dulu di rumah sakit. Setelah sembuh baru 'dipasarkan' ke peminat. Kalau sampai langkah selanjutnya, bisa sampai 80 juta, tergantung kondisi bayi," terang Rikwanto.