Pemilu 2024
Kasus Covid-19 di Negara Tetangga Naik hingga Presiden Terpapar, Berdampak ke Pemilu di Indonesia?
Nadia menungkapkan, di Indonesia saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19 dari 10-20 menjadi 267 kasus per minggu atau naik lebih dari 80 persen.
Peningkatan kasus Covid-19 di negara tetangga dan di Indonesia turut menjadi perhatian Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini mengimbau pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait lonjakan Covid-19 ini.
Menurutnya hal itu perlu dilakukan, untuk memahami, memastikan, antisipasi dan tindakan seperti apa yang harus diambil.
Diketahui, ada banyak rangkaian Pemilu 2024 yang harus diselenggarakan KPU menuju hari pencoblosan 14 Februari 2024 dan melibatkan kerumunan masyarakat.
Di antaranya kampanye hingga debat capres-cawapres akan dilangsungkan mulai 12 Desember 2023.
"Untuk memastikan keamanan petugas agar tidak menjadi kendala dalam pelaksanaan tahapan Pemilu 2024," kata Titi dihubungi Selasa (5/12/2023).
Baca juga: Rencananya RSUD Garut Menyiapkan Ruangan Khusus untuk Caleg yang Stres Saat dan Pascapemilu 2024
Ia menyebutkan, Kementerian Kesehatan yang lebih memiliki kompetensi terkait dampak dari peningkatan kasus Covid-19.
Pengajar fakultas hukum di Universitas Indonesia itu juga menyebutkan bahwa proses pemilihan umum melibatkan banyak orang. Maka KPU perlu mewaspadai segala sesuatunya.
"KPU perlu waspadai segala sesuatunya, agar tidak mengganggu keamanan dan keselamatan petugas. Serta para pihak yang terlibat dalam proses pemilu," tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.