Pemilu 2024
PSI Harap Capres dan Cawapres Tidak Menggunakan Politik Identitas dalam Kontestasi Pemilu 2024
Menurut Grace kalau politik identitas yang dikedepankan, mau sebagus apapun kandidatnya akhirnya program tidak akan dibahas masyarakat
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengukapkan bahwa pihaknya tiga masalah jika Pilpres 2024 hanya diikuti dua kandidat.
Menurutnya asalkan hal itu sepanjang kandidat dan programnya bagus.
"Asalkan kandidatnya bagus, programnya baik tidak terlalu masalah," kata Grace di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Koalisi Besar Bakal Turunkan Kualitas Pemilu, PSI: Tergantung Kandidatnya
Kemudian Wakil Ketua Dewan Pembina PSI itu membantah wacana koalisi besar yang diinisiasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PPP, dan PAN dan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari Gerindra dan PKB dinilai bakal turunkan kualitas pemilu.
"Saya rasa kualitas Pemilu itu tergantung dari kandidatnya siapa, dan cara mainnya seperti apa, serta apa yang dijual. Kalau kualitas dan kuantitas mungkin ada sedikit banyak kontribusinya," kata Grace.
Grace melanjutkan tapi kalau kualitasnya sama-sama bagus tidak terlalu mempengaruhi kualitas pemilu. Ia mencontohkan seperti Pemilu di Amerika.
"Jadi PSI berharap dalam pemilu mendatang kualitas sebuah pemilu ditentukan oleh kandidat dan apa program yang akan mereka jual. Dan juga komitmen dari masing-masing pihak untuk lagi-lagi tidak memainkan politik identitas," jelasnya.
Baca juga: Meski Buka Komunikasi dengan Koalisi Besar, PSI Tegaskan Masih Dukung Ganjar Pranowo
Menurut Grace kalau politik identitas yang dikedepankan, mau sebagus apapun kandidatnya akhirnya program tidak akan dibahas masyarakat. Yang ada main-main di soal identitas saja.
"Jadi menurut kami disitu letaknya. Apakah sebuah Pemilu itu kualitasnya bagus atau tidak, bukan ada dua pasang, Apakah ada tiga pasang dan seterusnya," tuturnya.
Adapun sebelumnya Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) Giring Ganesha memutuskan partainya masuk ke dalam Koalisi Besar di Pemilu 2024 mendatang.
Adapun koalisi besar itu disebut-sebut beranggotakan partai politik dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
“Maka dengan Bismillahirrahmanirrahim PSI tegak lurus masuk dalam koalisi tim Jokowi mulai hari ini,” kata Giring Ganesha dalam konferensi pers di DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).
Ia menjelaskan bahwa keputusan ini didasari dinamika politik belakangan ini. Tak hanya itu, langkah ini juga telah juga didisiusikan bersama seluruh kepengurusan DPP PSI.
Giring menambahkan pihaknya juga beranggapan bahwa ada capaian di era Presiden Joko Widodo yang perlu dijaga serta capaian-capaian yang perlu disempurnakan.
Pemilu 2024
Dilaporkan Terkait Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024, KPU Disebut Langgar Lima Pasal Peraturan DKPP |
---|
Ketua KPU Klaim Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024 Tak Menyalahi Aturan dan Telah Diaudit BPK |
---|
KPU Akui Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024, Klaim Demi Efektivitas Pengawasan |
---|
Komisi II DPR RI Ungkap Pernah Ingatkan KPU Soal Penggunaan Private Jet: Tidak Pantas Itu |
---|
Komisi II DPR Minta KPU Kooperatif Terkait Dugaan Penyalahgunaan Private Jet |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.