Senin, 6 Oktober 2025

Bacaan Doa

Doa Salat Ghaib, Mengiringi Jenazah Muslim Meski dari Jauh

Doa salat ghaib dibaca ketika salat jenazah tanpa kehadiran jenazah di hadapannya atau jenazah berada di tempat lain.

Canva/Tribunnews
DOA SALAT GHAIB - Gambar dibuat di Canva, Sabtu (27/9/2025).Doa salat ghaib dibaca ketika salat jenazah tanpa kehadiran jenazah di hadapannya atau jenazah berada di tempat lain. 

Hal ini berdasarkan pada hadis tentang Raja Najasyi yang disalatkan oleh Rasulullah karena tidak ada seorangpun di daerahnya yang mensalatkan raja tersebut.

Pendapat ini disetujui oleh Syaikh al-Albani, Syaikh Ibn Baz, dan sementara Ibn Taimiyah menekankan salat ghaib hanya dilakukan sesuai kebutuhan (seperti kasus Raja Najasyi) dan bukan amalan rutin.

Syarat Salat Ghaib

  1. Menutup aurat
  2. Suci dari hadas besar dan kecil (berwudhu)
  3. Badan/pakaian/tempat sholat bersih dari najis

Rukun Salat Ghaib

  1. Niat ikhlas karena Allah
  2. Berdiri bagi yang mampu
  3. Empat kali takbir
  4. Membaca Surat Al-Fatihah, setelah takbiratul ihram/takbir pertama
  5. Membaca sholawat Nabi Muhammad Saw, setelah takbir kedua
  6. Membaca doa jenazah, setelah takbir ketiga
  7. Membaca doa untuk jenazah dan orang yang menshalatinya, setelah takbir keempat
  8. Salam.

Doa Salat Ghaib dan Tata Caranya

Di laman resminya, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menuliskan tata cara melakukan salat ghaib.

1. Takbiratul ihram disertai membaca niat di dalam hati

Niat sholat jenazah ghaib (laki-laki):

نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ عَلَى هٰذَا الْمَيِّتِ الْغَائِبِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu an uṣalliya ‘alā hādzā al-mayyiti al-ghāibi farḍan lillāhi ta‘ālā.

Artinya: "Aku berniat salat atas jenazah laki-laki yang ghaib ini, fardhu karena Allah Ta‘ālā."

Niat sholat jenazah ghaib (perempuan):

نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ عَلَى هٰذِهِ الْمَيِّتَةِ الْغَائِبَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu an uṣalliya ‘alā hādzihi al-mayyitati al-ghāibati farḍan lillāhi ta‘ālā.

Artinya: "Aku berniat salat atas jenazah perempuan yang ghaib ini, fardhu karena Allah Ta‘ālā."

2. Membaca ta'awud, basmalah, Surat Al-Fatihah

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

A‘ūdzu billāhi minasy-syaithānir-rajīm

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙصِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm(i). Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn(a). Ar-raḥmānir-raḥīm(i). Māliki yaumid-dīn(i). Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn(u), Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm(a), Ṣirāṭal-lażīna an‘amta ‘alaihim, gairil-magḍūbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn(a).

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.”

3. Takbir kedua, lalu membaca sholawat Nabi Muhammad Saw dan keluarganya

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ

Allāhumma ṣalli ‘alâ Muḥammad

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved