Bacaan Doa
Doa Penutup Majelis atau Kaffaratul Majelis Sesuai Sunnah Rasulullah
Doa penutup majelis/kaffaratul majelis dibaca setelah mengakhiri pertemuan. Doa ini diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw dan tercantum di dalam hadis.
Artinya: “Maha Suci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Doa di atas terdapat dalam sebuah hadis, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Barang siapa duduk di suatu majelis, lalu banyak perkataan sia-sia di dalamnya, kemudian ia berkata sebelum berdiri dari majelis tersebut: Subhānaka Allāhumma wa bihamdika, asyhadu an lā ilāha illā anta, astaghfiruka wa atūbu ilaika, niscaya akan diampuni apa yang terjadi di majelis itu.” (HR. Tirmidzi no. 3433, Abu Dawud no. 4859 – hadis hasan shahih)
Manfaat Majelis Taklim dalam Islam
Dalam skripsi berjudul Peran Majelis Taklim Al-Nashihiin dalam Pembinaan Akhlakul Karimah Jamaah di Lingkungan Are Jongkor Desa Montong Terep Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah oleh Ferdi Aulawi, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Mataram tahun 2023, disebutkan beberapa manfaat yang diperoleh seseorang yang mengikuti majelis.
a. Membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT
Majelis taklim berfungsi sebagai tempat pembinaan keagamaan, di mana umat Islam diajarkan ilmu agama seperti aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalah.
Tujuannya adalah mencetak pribadi Muslim yang lebih baik sehingga terbentuk masyarakat yang beriman, berilmu, dan bertaqwa kepada Allah.
b. Sebagai taman rekreasi rohaniyah karena penyelenggaraannya bersifat santai
Majelis taklim juga berfungsi sebagai pengisi kebutuhan rohani.
Berbeda dengan pendidikan formal yang kaku, majelis taklim biasanya santai dan terbuka, bisa dilakukan di rumah, masjid, atau balai pertemuan.
Hal ini membuat peserta merasa nyaman, tenang, dan segar kembali batinnya setelah mengikuti kegiatan.
c. Sebagai ajang berlangsungnya silaturahmi massa yang dapat menghidupkan dakwah dan ukhuwah Islamiyah
Dalam majelis taklim, banyak orang berkumpul. Ini menjadi wadah silaturahmi antarumat Islam, sehingga memperkuat persaudaraan (ukhuwah Islamiyah).
Dari situ, dakwah bisa lebih hidup, menyebar, dan terasa manfaatnya karena dilakukan dalam suasana kekeluargaan.
d. Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama dan umara dengan umat
Majelis taklim menjadi jembatan komunikasi antara pemimpin agama (ulama), pemimpin masyarakat/pemerintah (umara), dan umat.
Melalui forum ini, umat bisa bertanya, menyampaikan masalah, atau mendiskusikan solusi, sehingga tercipta hubungan harmonis dan pemahaman bersama.
e. Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa pada umumnya
Majelis taklim tidak hanya membahas masalah agama, tapi juga bisa menjadi wadah untuk menyampaikan ide-ide dan gagasan yang membangun umat dan bangsa.
Misalnya gagasan tentang pendidikan anak, ekonomi umat, kebersihan lingkungan, hingga solidaritas sosial.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.