Minggu, 5 Oktober 2025

Bacaan Doa

Doa Penutup Majelis atau Kaffaratul Majelis Sesuai Sunnah Rasulullah

Doa penutup majelis/kaffaratul majelis dibaca setelah mengakhiri pertemuan. Doa ini diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw dan tercantum di dalam hadis.

Canva/Tribunnews
DOA PENUTUP MAJELIS - Gambar dibuat di Canva, Rabu (17/9/2025). Doa penutup majelis/kaffaratul majelis dibaca setelah mengakhiri pertemuan. 

TRIBUNNEWS.COM - Doa penutup majelis atau doa Kaffaratul Majelis adalah doa yang dibaca ketika hendak mengakhiri sebuah pertemuan (majelis).

Doa ini bertujuan untuk memohon ampunan Allah atas perkataan atau perbuatan yang tidak bermanfaat, kesalahan, atau kekeliruan selama majelis berlangsung.

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menjelaskan doa penutup majelis ini diambil dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Dalam hadis lain disebutkan malaikat berkeliling di jalan-jalan menjadi ahli dzikir dan menaungi orang-orang yang berkumpul dalam suatu majelis untuk berdzikir kepada Allah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki para malaikat yang berkeliling di jalan-jalan mencari ahli dzikir. Jika mereka menemukan suatu kaum yang berdzikir kepada Allah, mereka saling memanggil: ‘Kemari, apa yang kalian cari ada di sini.’ Lalu mereka menaungi majelis itu dengan sayap-sayap mereka hingga langit dunia.” (HR. Bukhari no. 6408, Muslim no. 2689)

Selain itu, Allah akan memudahkan hamba-Nya yang berjalan menuju majelis untuk mencari ilmu dan ridha Allah.

Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap penuntut ilmu.” (HR. Muslim no. 2699)

Ketika mendatangi majelis, seseorang dianjurkan untuk memberikan tempat bagi orang lain yang ingin bergabung dengan mereka dalam mencari ilmu.

Namun, mereka dilarang untuk meminta orang lain pindah dari tempat duduknya agar ia dapat duduk di sana.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian menyuruh seseorang berdiri dari tempat duduknya, kemudian ia duduk di situ. Tetapi berlapang-lapanglah dan saling memberi tempat.” (HR. Bukhari no. 6270, Muslim no. 2177)

Dalam ajaran Islam, majelis identik dengan tempat berkumpulnya kaum Muslim untuk mengingat Allah, mempelajari agama, atau berdiskusi tentang kebaikan.

Baca juga: Doa Nabi Ibrahim untuk Anak Saleh dan Istri yang Menyenangkan Hati

Ada beberapa jenis majelis dalam Islam, di antaranya majelis dzikir yang diisi kegiatan seperti membaca Al-Qur'an dan berdzikir dan majelis ilmu yang merupakan tempat belajar agama, mendengar ceramah, kajian, dll.

Selain itu ada juga majelis taklim, yaitu lembaga pendidikan nonformal Islam yang memiliki aturan bagi para jamaah dan bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan dengan Allah Swt.

Setelah melaksanakan pertemuan atau mengikuti majelis, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa kaffaratul majelis.

Doa Penutup Majelis

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Subhānaka Allāhumma wa bihamdika, asyhadu an lā ilāha illā anta, astaghfiruka wa atūbu ilaika.

Artinya: “Maha Suci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Doa di atas terdapat dalam sebuah hadis, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Barang siapa duduk di suatu majelis, lalu banyak perkataan sia-sia di dalamnya, kemudian ia berkata sebelum berdiri dari majelis tersebut: Subhānaka Allāhumma wa bihamdika, asyhadu an lā ilāha illā anta, astaghfiruka wa atūbu ilaika, niscaya akan diampuni apa yang terjadi di majelis itu.” (HR. Tirmidzi no. 3433, Abu Dawud no. 4859 – hadis hasan shahih)

Manfaat Majelis Taklim dalam Islam

Dalam skripsi berjudul Peran Majelis Taklim Al-Nashihiin dalam Pembinaan Akhlakul Karimah Jamaah di Lingkungan Are Jongkor Desa Montong Terep Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah oleh Ferdi Aulawi, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Mataram tahun 2023, disebutkan beberapa manfaat yang diperoleh seseorang yang mengikuti majelis.

a. Membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT

Majelis taklim berfungsi sebagai tempat pembinaan keagamaan, di mana umat Islam diajarkan ilmu agama seperti aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalah.

Tujuannya adalah mencetak pribadi Muslim yang lebih baik sehingga terbentuk masyarakat yang beriman, berilmu, dan bertaqwa kepada Allah.

b. Sebagai taman rekreasi rohaniyah karena penyelenggaraannya bersifat santai

Majelis taklim juga berfungsi sebagai pengisi kebutuhan rohani.

Berbeda dengan pendidikan formal yang kaku, majelis taklim biasanya santai dan terbuka, bisa dilakukan di rumah, masjid, atau balai pertemuan. 

Hal ini membuat peserta merasa nyaman, tenang, dan segar kembali batinnya setelah mengikuti kegiatan.

c. Sebagai ajang berlangsungnya silaturahmi massa yang dapat menghidupkan dakwah dan ukhuwah Islamiyah

Dalam majelis taklim, banyak orang berkumpul. Ini menjadi wadah silaturahmi antarumat Islam, sehingga memperkuat persaudaraan (ukhuwah Islamiyah).

Dari situ, dakwah bisa lebih hidup, menyebar, dan terasa manfaatnya karena dilakukan dalam suasana kekeluargaan.

d. Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama dan umara dengan umat

Majelis taklim menjadi jembatan komunikasi antara pemimpin agama (ulama), pemimpin masyarakat/pemerintah (umara), dan umat.

Melalui forum ini, umat bisa bertanya, menyampaikan masalah, atau mendiskusikan solusi, sehingga tercipta hubungan harmonis dan pemahaman bersama.

e. Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa pada umumnya

Majelis taklim tidak hanya membahas masalah agama, tapi juga bisa menjadi wadah untuk menyampaikan ide-ide dan gagasan yang membangun umat dan bangsa.

Misalnya gagasan tentang pendidikan anak, ekonomi umat, kebersihan lingkungan, hingga solidaritas sosial. 

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved