Bacaan Doa
Doa Setelah Mimpi Buruk, Cara Rasulullah Usir Gangguan Setan
Doa setelah mimpi buruk dapat dibaca untuk menghindari gangguan setan. Rasulullah mengajarkannya dengan ditambah meludah 3 kali ke kiri.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Doa setelah mimpi buruk merupakan permohonan kepada Allah agar selalu dilindungi dari gangguan setan.
Tidak hanya ketika mendapatkan mimpi baik, umat Islam juga dianjurkan untuk berdoa ketika mendapatkan mimpi buruk.
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menuliskan doa ini di dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari, yang artinya:
"Yaa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dan dari mimpi-mimpi yang buruk."
Seperti anjuran Rasulullah, umat Islam dianjurkan untuk berdoa setelah bermimpi buruk dan tidak menceritakan isi mimpi itu kepada orang lain.
Jabir berkata: Ada seorang Arab badui datang kepada Rasulullah lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku bermimpi seakan kepalaku dipukul hingga pecah, lalu aku ikuti dan berusaha mengumpulkannya kembali.” Rasulullah bersabda: “Janganlah engkau ceritakan kepada orang lain permainan setan terhadapmu dalam mimpi.” Beliau juga bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian melihat mimpi yang ia benci, maka hendaklah ia meludah kecil ke arah kirinya tiga kali dan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatannya, maka mimpi itu tidak akan membahayakannya.” (HR. Muslim no. 2261)
Kemenag dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari menulis bacaan doa ketika mendapatkan mimpi baik dan mimpi buruk.
Doa Setelah Mimpi Buruk
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ وَسَيِّئَاتِ الْأَحْلَامِ
Allāhumma innī a‘ūdzu bika min ‘amalisy-syayṭāni wa sayyi’āti al-aḥlām
Artinya: "Yaa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dan dari mimpi-mimpi yang buruk."
Baca juga: Doa Bangun Tidur, Bentuk Syukur setelah Bangun dari Kematian Kecil
Doa Ketika Mimpi Baik
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي قَضَى لِي حَاجَتِي
Alḥamdu lillāhil-ladzī qaḍā lī ḥājati
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi hajatku."
Cara Mengantisipasi Mimpi Buruk
Dalam sejumlah hadis disebutkan beberapa cara untuk mencegah terjadinya mimpi buruk, seperti dijelaskan dalam skripsi berjudul Konsep Mimpi dalam Al-Quran dan Psikologi Modern oleh Taufik, mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora di Institut Agama Islam Negeri Jember tahun 2019.
Dari buku Kamus Tafsir Mimpi, Khalil al-Anbari, menyusun sejumlah hadis yang menerangkan hal tersebut.
1. Berdoa kepada Allah dan mohon perlindungan dari gangguan syaitan
Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk berdoa dan memohon perlindungan dari syetan.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, disebutkan doa yang diajarkan oleh Rasulullah:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ:
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ»
Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal-khubutsi wal-khabā’its.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan.” (HR. Al-Bukhari no. 142, Muslim no. 375)
2. Meludah tiga kali ke kiri
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah meminta umatnya untuk meludah ke sisi kiri sebanyak tiga kali jika mengalami mimpi buruk.
”Jika kalian mengalami mimpi yang dibenci (mimpi buruk) hendaklah meludah kesebelah kiri tiga kali, dan memohon perlindungan dari Allah dari godaan setan tiga kali, kemudian mengubah posisi tidurnya dari posisi semula.” (HR. Muslim)
Tiga Jenis Mimpi
Seorang ulama kontemporer Mesir dan peneliti hadis, Muhammad Fuad Abdul Baki, menjelaskan tentang tiga jenis mimpi dalam kitabnya, Al-Lu’lu wal Marjan.
Kitab tersebut menjelaskan bahwa Imam Bukhari dalam kitab shahihnya membahas satu bab khusus mimpi berjudul "Ta'bir" dengan menyebut 99 hadis yang disepakati oleh Imam Muslim, kecuali beberapa hadis saja.
Disebutkan, Imam Bukhari juga menjelaskan 10 hadis dari sahabat dan tabi'in.
Ada pun tiga pembagian jenis mimpi tersebut berdasarkan sabda Rasulullah yang diriwayatkan dalam sebuah hadis.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Apabila zaman sudah dekat, hampir tidak ada mimpi seorang mukmin yang dusta. Yang paling jujur di antara kalian adalah yang paling jujur ucapannya. Mimpi seorang Muslim adalah bagian dari 45 bagian kenabian. Mimpi itu ada tiga: mimpi baik sebagai kabar gembira dari Allah, mimpi yang membuat sedih berasal dari setan, dan mimpi yang muncul dari bisikan dirinya sendiri.” (HR. Muslim no. 2263)
1. Ar-Ru’ya al-Nafsiah (mimpi dari bisikan diri sendiri)
Ar-Ru’ya al-Nafsiah adalah mimpi yang terjadi karena pengaruh kecemasan atau pengaruh bisikan jiwa atau hawa nafsu manusia.
Mimpi ini juga dapat terjadi karena hayalan atau angan-angan seseorang.
Biasanya, mimpi tersebut tidak bermakna atau hanya merefleksikan kebutuhan-kebutuhan, dorongan-dorongan dan rekaman-rekaman yang bisa terjadi.
2. Al-Ru’ya as-Syaitaniyah (mimpi atas campur tangan setan)
Al-Ru’ya as-Syaitaniyah adalah mimpi yang terjadi karena campur tangan setan.
Mimpi ini dapat menimbulkan rasa sakit, menyampaikan bisikan rahasia, nafsu, ketakutan dan penipuan.
3. Ar-Ru’ya as-Shalihah (mimpi yang berasal dari Allah)
Ar-Ru’ya as-Shalihah merupakan mimpi rohani yang berasal dari Allah.
Mimpi baik ini dapat membawa kabar baik, peringatan, dan teguran.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.