Bacaan Doa
Doa Ketika Ada Petir Agar Selamat dari Segala Keburukannya
Doa ketika ada petir dapat dibaca untuk memohon perlindungan Allah dari keburukan yang dibawa oleh petir. Doa ini diambil dari hadis.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
Atau, membaca:
اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِلَيْهِ نَسْتَعِينُ
Allahu Akbar, la ilaha illa Allah, ilayhi nasta‘in
Artinya: “Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah, hanya kepada-Nya kami memohon pertolongan.” (HR. Muslim)
Atau, membaca:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أُنِيبُ
Allahumma anta rabbii la ilaha illa anta, ‘alayka tawakkaltu wa ilayka unību
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau, kepada-Mu aku berserah diri dan kembali.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Ayat-ayat Al-Quran tentang Petir
Di dalam Al-Quran, terdapat beberapa ayat yang menyebutkan tentang petir.
Dalam skripsi berjudul Petir Dalam Perspektif Al-Quran dan Relevansinya Terhadap Ilmu Pengetahuan Alam oleh Hasan Fadli Hasibuan, mahasiswa jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir di Fakultas Ushuluddin, Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran Jakarta tahun 2022, dijelaskan beberapa ayat yang menyebutkan tentang petir.
“Atau, seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai berbagai kegelapan, petir, dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya (untuk menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang orang yang kafir." (QS. Al-Baqarah: 19)
Diriwayatkan oleh At-Thabari dari Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud dan lainnya, asbabun nuzul ayat di atas yaitu dulu ada dua orang munafik penduduk Madinah yang melarikan diri dari Rasulullah saw. ke orang- orang musyrik, lalu kedua orang itu diterpa hujan lebat yang disebutkan Allah ini: disertai guruh yang keras, petir, dan kilat.
Setiap kali petir menyambar dan menerangi keadaan, mereka menutup telinga mereka dengan jari karena takut petir itu memasuki telinga mereka sehingga mereka tewas.
Jika kilat bersinar, mereka berjalan di bawah cahayanya dan jika tak muncul kilat, mereka tak bisa melihat apa-apa sehingga mereka diam di tempat, tak meneruskan perjalanan.
Mereka pun berkata, "Mudah-mudahan pagi segera tiba, lalu kita datangi Muhammad dan kita baiat beliau."
Setelah pagi menjelang mereka menghadap beliau, menyatakan masuk Islam, dan membaiat beliau, serta mendekatkan diri mereka kepada Allah.
Allah menjadikan keadaan dua orang munafik yang kabur ini sebagai perumpamaan bagi orang-orang munafik yang berada di Madinah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.