Bacaan Doa
Doa Husnul Khatimah agar Meninggal dalam Keadaan Baik dan Beriman
Doa husnul khatimah agar meninggal dalam keadaan baik dan beriman. Dalam hadis disebutkan tanda-tanda orang yang meninggal husnul khatimah.
TRIBUNNEWS.COM - Setiap muslim berharap meninggal dunia dalam keadaan yang baik atau husnul khatimah.
Husnul khatimah adalah keadaan di mana seseorang sebelum wafat diberi taufik untuk menjauhi maksiat dan menjalankan ketaatan kepada Allah.
Tanda-tanda husnul khatimah dapat dirasakan oleh orang yang mengalami sakaratul maut, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Fussilat ayat 30.
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata: ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka tetap istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata): ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.’” (Al-Fussilat ayat 30)
Menurut sebuah hadis, tanda orang yang husnul khatimah yaitu wajahnya bersinar, keringat di dahi dan tampak seperti tidur lelap.
"Dia mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ma'mar] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Kahmas] dari [Ibnu Buraidah] dari [bapaknya] dia berkata. “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ' alaihi wasallam bersabda: 'Seorang mukmin wafat dengan keringat di dahi." (HR. Sunan an-Nasa'i)
Dalam hadis lain, disebutkan orang yang meninggal karena lima sebab maka dianggap seperti mati syahid yaitu orang yang meninggal karena sakit kusta, orang yang meninggal karena sakit perut, orang yang meninggal karena tenggelam, orang meninggal tertimpa reruntuhan dan orang yang meninggal di jalan Allah.
Tidak ada yang tahu kapan kematian akan menjemput, untuk itu seorang muslim dianjurkan berdoa agar meninggal dalam keadaan yang husnul khatimah.
Dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) tahun 2013 disebutkan doa husnul khatimah.
Do’a Husnul Khâtimah (akhir yang baik)
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَّنَا عَلَىٰ رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ
Rabbanaa innanā sami‘nā munaadiyan yunaadii lil-iimaani an aaminoo birabbikum fa-aamannaa. Rabbanaa faghfir lanaa dzunuubanaa wa kaffir ‘annaa sayyi-aatinaa wa tawaffanaa ma‘al-abraar.
Rabbanaa wa aatinaa maa wa‘adtanaa ‘alaaa rusulika wa laa tukhzinaa yaumal-qiyaamah; innaka laa tukhliful mii‘aad.
Artinya: "Ya Tuhan sungguh kami telah mendengar seruan yang menyeru kepada iman: "Barimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kami pun beriman. Ya Tuhan, ampunilah dosadosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, serta matikanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbuat kebajikan. Ya Tuhan, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasulMu, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat nanti. Sungguh Engkau sama sekali tidak akan pernah menyalahi janji." (QS. Âli Imrân: 193-294).
Baca juga: Doa Perlindungan dari Segala Kejahatan dan Keburukan Dunia
Hadis tentang Husnul Khatimah
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, disebutkan ada lima golongan orang yang dianggap mati syahid atau husnul khatimah.
Hadis-hadis ini dijelaskan dalam jurnal berjudul Husnul Khaatimah Dalam Studi Tematik Hadis dan Relevansi Terhadap Fenomena Sosial oleh Putri Regina Patricia, Lukman Nul hakim dan Almunadi di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang tahun 2019.
“Telah diriwayatkan kepada kamir [Qutaibah] dari [Malik] dari [Sumayya] mantan budak Abu Bakar bin 'Abdurrahman, dari [Abu Shalih As Saman] dari [Abu Hurairrah], bahwa Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika seorang laki-laki berjalan pada suatu jalan dan menemukan ranting berduri lalu ia membuangnya maka Allah menyanjungnya dan mengampuni dosanya." Kemudian beliau bersabda: "Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit kusta, orang yang meninggal karena sakit perut, orang yang meninggal karena tenggelam, orang yang meninggal karena tertimpa reruntuhan dan orang yang terbunuh di jalan Allah." Beliau melanjutkan sabdanya: "Seandainya manusia mengetahui itu (kebaikan) yang terdapat pada adzan dan shaf awal, kemudian mereka tidak dapat meraihnya kecuali dengan cara mengundi tentulah mereka akan mengundi. Dan seandainya mereka mengetahui apa yang terdapat pada bersegera menuju shalat, tentulah mereka akan berlomba-lomba. Dan seandainya mereka mengetahui itu (kebaikan) yang terdapat pada shalat 'Atamah (shalat 'Isya') dan Shubuh, tentulah mereka akan mendatanginya walaupun harus dengan merangkak." (HR. Bukhari)
Seorang wanita yang meninggal dunia karena melahirkan juga dianggap mati syahid.
Dalam hadis Musnad Ahmad ibn Hanbal dijelaskan bahwa wanita yang meninggal saat melahirkan dinyatakan sebagai syahid, yang menandakan perjuangan dan pengorbanan besar yang dilaluinya.
"Telah diriwayatkan kepada kami Affan ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu'bah berkata: Abu Bakr bin Hafsh berkata: telah mengabarkan kepadaku, ia berkata: saya mendengar Abu Mushabbih atau Ibnu Mushabbih -Abu Bakar ragu- dari Ibnu As Simth dari Ubadah bin Shamit, bahwa Rasulullah pernah menjenguk Abdullah bin Rawahah. Ubadah berkata: "Namun ia tidak beranjak sedikitpun dari termpat tidurnya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kalian tahu siapa Syuhada` (orang-orang yang mati syahid dari) dari umatku?" para sahabat menjawab, "Terbunuhnya seorang muslim adalah syahid." Beliau bersabda: "Kalau begitu orang yang mati syahid dari umatku sedirkit sekali! Terbunuhnya seorang Muslim adalah syahid, orang yang mati karena penyakit tha'un adalah termasuk syahid, dan wanita yang meninggal saat melahirkan anaknya juga syahid." (H.R. Imam Ahmad bin Hanbal).”
Hadis penting lainnya terkait husnul khatimah yaitu menyebutkan Rasulullah memerintahkan umatnya agar selalu berbaik sangka kepada Allah.
"Telah diriwayatkan kepadaku [Abu Dawud Sulaiman bin Ma'bad] telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man Arim] telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Maimun] telah menceritakan kepada kami [Washil] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir bin Abdullah Al Anshari] berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda tiga hari sebelum beliau wafat: "Janganlah salah seorang dari kalian meninggal dunia kecuali ia berbaik sangka kepada Allah 'azza wajalla." (HR. Shahih Muslim)
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.