Jumat, 3 Oktober 2025

Bacaan Doa

Doa Hari Pertama Haid, Amalan Ringan ketika Tidak Boleh Sholat dan Puasa

Doa hari pertama haid dibaca untuk memohon kekuatan menghadapi segala keadaan. Selain itu ada sejumlah larangan dan sunnah bagi wanita yang haid.

Canva/Tribunnews
DOA SAAT HAID - Gambar dibuat di Canva, Selasa (29/7/2025). Doa hari pertama haid dibaca untuk memohon kekuatan menghadapi segala keadaan. Selain itu ada sejumlah larangan dan sunnah bagi wanita yang haid. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang muslimah dapat membaca doa hari pertama haid untuk memohon kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dalam segala keadaan.

Haid atau menstruasi adalah siklus alami pendarahan pada uterus yang mengalir dari rahim dan keluar sebagai darah menstruasi. 

Umumnya, masa haid berlangsung selama 5-7 hari dengan siklus 28 hingga 35 hari.

Ada perempuan yang merasakan sakit dan nyeri ketika haid pada hari pertama dan ada yang tidak.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjelaskan bahwa perempuan muslim yang haid tidak boleh sholat dan tidak perlu menggantinya.

Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang berbunyi:

Dari Mu'adzah berkata:
"Aku bertanya kepada Aisyah RA:
‘Mengapa wanita haid harus mengqadha (mengganti) puasa, tetapi tidak mengqadha salat?’"
Aisyah menjawab:
"Apakah kamu seorang Haruriyyah (pengikut kelompok Khawarij)? Aku menjawab: ‘Bukan, aku hanya bertanya.’
Aisyah berkata:
‘Dahulu kami juga mengalami haid pada masa Rasulullah ﷺ, lalu kami diperintahkan untuk mengganti puasa, tetapi tidak diperintahkan untuk mengganti salat.’"

Sementara, doa haid tidak secara langsung disebutkan dalam hadis, namun dianjurkan untuk membaca doa agar diberi perlindungan dalam segala keadaan.

Doa Hari Pertama Haid

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلٰى كُلِّ حَالٍ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ

Alhamdulillāhi ‘alā kulli ḥālin wa astaghfirullāha min kulli dzambin.

Artinya: "Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan, dan aku memohon ampun kepada Allah atas segala dosa."

Baca juga: Niat Mandi Wajib Setelah Haid, Panduan Bersuci sesuai Tuntunan Islam

Doa tersebut berdasarkan dalam kitab Nuzhatul Majalis halaman 294 terbitan Darul Kutub 'Ilmiyyah, Syekh As-Shafuri menukil perkataan Sayyidah 'Aisyah RA yang menyatakan:

"Tiada seorang wanita yang mengalami haid melainkan haid itu menjadi kafarat dosa‑dosanya yang lalu. Jika ia membaca doa tersebut pada hari pertama haid, maka ia dicatat bebas dari neraka, selamat melewati shirāth, dan derejatnya diangkat seperti 40 orang syahid setiap hari."

Bacaan tersebut lebih tepat dianggap sebagai amalan sunnah dan dzikir umum, bukan hadis sahih.

Larangan saat Haid

Wanita muslim yang sedang haid tidak boleh melaksanakan ibadah sholat dan puasa karena sedang dalam keadaan hadas besar.

Berikut ini beberapa larangan bagi wanita yang sedang haid seperti dijelaskan dalam laman MUI.

1. Tidak Boleh Sholat, Puasa, Sujud Tilawah dll

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, wanita muslim dilarang sholat karena sedang hadas besar.

Hadas besar adalah kondisi tidak suci yang mengharuskan seorang muslim untuk bersuci dengan mandi wajib (mandi besar) sebelum beribadah seperti sholat dan puasa.

Hadas besar disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah keluarnya mani, berhubungan suami istri, haid, nifas, dan wiladah (melahirkan). 

2. Membaca/Menyentuh Mushaf Al-Quran

Rasulullah SAW ditegaskan tidak memperbolehkan wanita haid membaca Al-Qur’an menurut diktum sebagian fuqoha, meski ada pendapat berbeda dari kalangan Mazhab Syafi'i atau Hanafi dengan pertimbangan tertentu.

"Tidak menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali orang-orang yang disucikan." (QS. Al-Waqi’ah: 79)

Sebagian ulama membolehkan membaca tanpa menyentuh mushaf secara langsung atau membaca dari aplikasi digital, terutama untuk tujuan belajar.

3. Thawaf di Ka'bah

Wanita haid tidak boleh melakukan thawaf yaitu ibadah mengelilingi Ka'bah.

Hal ini karena thawaf disamakan hukumnya dengan shalat.

Larangan tersebut berdasarkan pada dadis dari Ibnu Abbas RA:

"Wanita yang haid boleh melakukan seluruh ibadah haji kecuali thawaf di Baitullah." (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Hubungan Intim

Suami istri dilarang berhubungan intim selama istri sedang haid.

Hal ini berdasarkan pada ayat Al-Quran di bawah ini:

"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: ‘Itu adalah kotoran.’ Maka jauhilah wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci..." (QS. Al-Baqarah: 222)

Larangan tersebut karena darah haid merupakan kotoran.

Selain itu, melakukan hubungan suami istri ketika haid dapat membahayakan kesehatan.

Amalan Sunnah saat Haid

Perempuan yang sedang haid dianjurkan untuk meningkatkan ibadah selain sholat dan puasa.

Di bawah ini amalan sunnah bagi wanita yang sedang haid menurut anjuran MUI.

1. Dzikir dan Sholawat

Wanita yang sedang haid diperbolehkan untuk membaca dzikir dan sholawat.

Amalan ini dapat mendatangkan pahala dan ketenangan jiwa.

Perempuan bisa mengamalkan sebanyak-banyaknua kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, takbir, dan lainnya sebagai amalan pengganti shalat selama sedang haid. 

Rasulullah SAW bersabda:

"Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan." (HR Imam Muslim)

2. Mengulang Hafalan Al-Quran

Hal yang diharamkan bagi wanita haid adalah menyentuh mushaf Al-Quran.

Sementara mengulang hafalan Al-Quran (Murajaah) diperbolehkan.

Amalan ini dapat dilakukan untuk mengganti amalan membaca Al-Quran selama haid.

3. Istighfar 

Istighfar adalah rangkaian amalan yang dapat mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah SWT. 

Dalam haditsnya, Rasulullah SAW menjelaskan 3 keutamaan bagi seseorang yang istiqamah dalam membaca istighfar.

"Barangsiapa yang istikamah membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka." (HR Imam Abu Dawud).

4. Menjaga Kebersihan

Membersihkan diri merupakan salah satu amalan yang dapat dilakukan wanita yang sedang haid.

Disebutkan dalam hadits dari A’isyah, bahwa ketika Aisyah mengikuti haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sesampainya di Makkah beliau mengalami haid. 

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:

"Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu dan ber-sisir-lah…" (HR Bukhari 317 dan Muslim 1211)

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved