Kamis, 2 Oktober 2025

Orang Indonesia Lebih Suka Ngemil Dibanding Makan Berat

Konsumsi rata-rata camilan di masyarakat mencapai 3 kali per hari, sementara makanan utama hanya 2 kali per hari. 

Editor: Willem Jonata
Dok. Freepik
Ngemil atau snacking menjadi aktivitas yang kerap kali dilakukan saat orang butuh makanan untuk meningkatkan mood. Salah satu camilan sehat yang bisa dikonsumsi adalah mengandung multigrain kaya akan serat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gaya hidup modern yang serba cepat dan dinamis mendorong masyarakat untuk mencari solusi yang praktis, termasuk dalam hal makanan. 

Camilan pun kian menjadi pilihan yang tepat untuk menemani aktivitas sehari-hari. 

Menurut survei tahunan "State of Snacking 2024 yang dilakukan oleh Mondelez Indonesia, ditemukan bahwa kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia terus meningkat melebihi makanan utama.

Tercatat, konsumsi rata-rata camilan di masyarakat mencapai 3 kali per hari, sementara makanan utama hanya 2 kali per hari. 

Baca juga: Ngemil Tak Selalu Berdampak Negatif, Ada Manfaatnya bagi Kesehatan Mental dan Fisik

"Bahkan, 73 persen responden dari survei ini menyatakan bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa camilan," ungkap Head of Corporate and Government Affairs Mondelez Indonesia, Marfusita Hamburgiwati pada konferensi pers di Jakarta Selatan, Kamis (15/5/2025). 

Selain itu, hasil survey juga menemukan 84 persen masyarakat yang menjadikan camilan sebagai cara untuk terhubung dengan orang lain dan bisa membangkitkan nostalgia.

Dan 93 persen responden menyatakan salah satu kenangan masa kecil yang paling indah adalah berbagi camilan dengan orang tua.

Sejalan dengan temuan tersebut, Saskhya Aulia Prima M.Psi selaku Psikolog & Co-founder Rumah Psikologi TigaGenerasi menjelaskan peran dan makna camilan dari sisi kebutuhan emosional. 

"Aktivitas ngemil bisa memberikan jeda di tengah aktivitas sehari-hari. Sembari menikmati camilan kita bisa menjadikannya sebagai momen relaksasi dan bersantai sejenak," kata Saskhya pada acara yang sama. 

Lebih lanjut, Saskhya mengungkapkan jika aktivitas ngemil yang dilakukan dengan bijak dan penuh kesadaran juga bisa menjadi bentuk penghargaan bagi diri sendiri. 

Namun, kebiasaan ngemil di tengah masyarakat harus diimbangi dengan edukasi yang tepat pula dalam mengatur pola konsumsi camilan.

Kesadaran tersebut, mendorong Mondelez mengajak masyarakat lebih bijak dalam ngemil agar tetap bisa mendapatkan manfaat positif camilan bagi tubuh maupun pikiran, lewat kampanye #NgemilBijak.

Kampanye #NgemilBijak adalah pendekatan yang mengajak setiap orang untuk menentukan pilihan camilan yang tepat pada waktu yang tepat.

Serta menikmati camilan dengan penuh perhatian di setiap gigitannya. 

Mendukung kampanye #Ngemil Bijak, Esti Nurwanti, S.Gz, RD, MPH, Ph.D selaku Ahli Gizi & Founder Komunitas Gizi Nusantara pun menjelaskan bahwa aktivitas ngemil yang dilakukan dengan bijak juga memberikan pengalaman dan dampak yang positif bagi tubuh. 

Ngemil, kata Esti sebenarnya diperlukan sebagai salah satu sumber energi tambahan di sela waktu makan utama. 

Selain itu, ngemil juga bisa membantu tubuh memenuhi kebutuhan nutrisi harian, terutama jika pilihan dan caranya tepat. 

"Jadi, ngemil bukan sesuatu yang harus dihindari, selama dilakukan dengan cara yang tepat dan sesuai anjuran," jelas Esti.

Senada dengan Esti, Sashkya pun turut mengingatkan bahwa tentunya kampanye #NgemilBijak ini menjadi pengingat bagi kita agar bisa memahami bahwa ngemil memiliki sisi positif jika dilakukan dengan bijak. 

"Sejalan dengan pendekatan psikologi positif, kampanye #NgemilBijak akan mengajak kita menikmati camilan dengan sadar dan seimbang, tanpa rasa bersalah tapi tetap penuh kendali," kata Sashkya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved