Jumat, 3 Oktober 2025

Memahami Tren 'Kabur Aja Dulu' di Kalangan Generasi Muda

Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Daisy Indra Yasmine menanggapi fenomena Kabur Aja Dulu yang tengah menjadi tren anak muda di media sosial.

|
Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani
KABUR AJA DULU - Fenomena "Kabur Aja Dulu" tengah mencuri perhatian di media sosial. Pada Minggu (16/2/2025), sosiolog menilai tren ini bukan sekadar ajakan untuk berkelana ke luar negeri, tetapi merupakan ekspresi keresahan generasi muda yang sedang mencari harapan akan masa depan yang lebih baik. 

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena "Kabur Aja Dulu" tengah mencuri perhatian di media sosial.

Tren ini bukan sekadar ajakan untuk berkelana ke luar negeri, tetapi merupakan ekspresi keresahan generasi muda yang sedang mencari harapan akan masa depan yang lebih baik.

Kegelisahan Generasi Muda Terhadap Kesempatan Hidup

Daisy Indira Yasmine, seorang sosiolog dari Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa tren ini mencerminkan aspirasi kegelisahan kaum muda di Indonesia.

Mereka merasakan kesulitan dalam menemukan pekerjaan, pendapatan yang tidak sepadan dengan biaya hidup, dan ketidakpastian tentang masa depan.

"Ketika tren 'Kabur Aja Dulu' terus berkembang, artinya banyak orang ingin menyuarakan aspirasi kegelisahan ini," kata Daisy kepada Tribunnews, Minggu (16/2/2025).

Suara mereka menggambarkan situasi yang sangat nyata bagi banyak pemuda Indonesia, yang merindukan kesempatan dan harapan yang lebih baik.

Dampak Positif dan Negatif Dari Tren Ini

Daisy, yang kini melanjutkan studi di Belanda, menjelaskan bahwa meskipun ada dampak positif dari gerakan ini, kita tidak boleh mengabaikan konsekuensi yang mungkin timbul.

"Dampak dari gerakan ini bagi negara kita adalah bagus. Ini adalah aspirasi kritis yang perlu diperhatikan oleh pemerintah untuk mengevaluasi kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan di Indonesia," lanjutnya.

Remitansi dari tenaga kerja Indonesia di luar negeri dapat meningkatkan ekonomi lokal, namun perhitungan lebih dalam terkait pajak dan regulasi di negara tujuan juga sangat penting.

Baca juga: Tren Kabur Aja Dulu Bentuk Kegelisahan Anak Muda? Ini Kata Sosiolog

Namun, Daisy memperingatkan, "Kaum muda yang terpengaruh tren ini tanpa persiapan matang bisa mengalami kesulitan."

Tanpa pengetahuan yang cukup mengenai proses migrasi dan risiko yang terlibat, banyak dari mereka bisa terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan.

Tidak Semudah yang Dibayangkan

Keinginan untuk berpindah ke luar negeri seringkali diwarnai harapan yang tidak realistis.

Daisy menegaskan pentingnya pemahaman akan regulasi negara tujuan sebelum mengambil keputusan besar ini.

“Setiap negara memiliki aturan tersendiri bagi tenaga kerja asing. Kita juga harus waspada terhadap agen pengirim tenaga kerja yang mungkin tidak tepercaya,” tuturnya.

Masalah bahasa dan perbedaan budaya bisa menjadi rintangan yang signifikan bagi para imigran.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved