Paus Raksasa 'Terdampar' di Tanah Lot Bali, Arkiv Vilmansa Dorong Kesadaran Pelestarian Laut
Karya memukau tersebut mencerminkan kedalaman potensi maritim Nusantara dan dihadirkan dalam acara eksklusif bertajuk "Widya Segara".
"Mengenai pelestarian laut dan sebagainya, maka respons dari seniman bagaimana sosok-sosok biota laut yang dia mau tampilkan dikarya berikutnya harus dijaga kelestariannya. Itulah relasinya mengapa event Widya Segara ini berkaitan dengan pelestarian alam bawah laut. Arkiv sendiri mendapat inspirasi ini beberapa tahun lalu pada saat dia berada di pantai di luar negeri yang indah. Disitulah dirinya tersadar jika negaranya yaitu di Indonesia memiliki pantai-pantai yang lebih indah," lanjut Nico.
Selain instalasi paus raksasa, "Widya Segara" juga akan disertai dengan pertunjukan seni lokal yang memperkaya pengalaman budaya para pengunjung.
Mulai dari pertunjukan budaya Bali serta pertunjukan lainnya yang akan memperkaya suasana acara, sehingga menciptakan sebuah perayaan budaya yang penuh warna.
Event ini pun sekaligus bertepatan dengan perayaan ulang tahun Kabupaten Tabanan, yang dapat menambah makna acara sebagai sebuah penghormatan terhadap kekayaan budaya.
Selain menyajikan sebuah karya seni yang indah, acara ini juga memberikan kesadaran mengenai masalah terhadap kerusakan laut dan pencemaran plastik yang dapat memberikan dampak negatif terhadap sektor pariwisata di Indonesia.
Untuk itu, keterlibatan seniman yang peduli dengan lingkungan menjadi salah satu jawaban atas permasalahan yang sedang dihadapi saat ini.
Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM pun menuturkan bahwa karya seni yang ditunjukkan nantinya membawakan pesan mengenai pelestarian alam.
“Filosofi yang kita dapat dari sini bahwa kita di Bali, khususnya di Tabanan sangat mensakralkan paus ini, karena ketika ada paus warna pink karya seniman top dunia mengisyaratkan bahwa paus ‘ulam agung’ ini membawa pesan pelestarian alam lingkungan yaitu sagara kerdeh. Jadi sagara kerthi kita menyucikan alam khususnya laut bagaimana paus ini membawa pesan bagaimana kita menjaga kelestarian laut alam biota kita khususnya yang ada di tabanan.” ungkap Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM.
Dengan melibatkan seniman-seniman lokal di Bali, "Widya Segara" akan memperkenalkan sisi lain dari Bali, yang tidak hanya dikenal dengan keindahan alam, tetapi juga dengan keberagaman sejarah yang dimilikinya.
Setelah instalasi di Tanah Lot, E-Motion Entertainment, Arkiv Vilmansa, dan Galeri Zen 1 akan membawa karya lainnya ke berbagai lokasi indah.
Pada bulan Desember 2024, pameran ini akan berpindah ke Locca Sea House di Badung, Bali, yang terkenal dengan suasananya yang tenang.
Menariknya, pengunjung yang akan mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, bisa melihat langsung sebuah kreasi seni yang menakjubkan tersebut.
Pada Februari 2025 nanti, Instalasi karya Arkiv lainnya juga akan ditampilkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Pameran ini diharapkan menjadi momen penting dalam dunia seni Indonesia, yang tidak hanya menonjolkan kecantikan visual, tetapi juga menggugah kesadaran masyarakat akan keberagaman biota laut yang menarik.
Bangga Silat Cimande Jadi Warisan Dunia, Pemkab Bogor Lestarikan Lewat Festival dan Kejuaraan |
![]() |
---|
Cara Buat Tren Foto AI Action figure yang Lagi Viral di Instagram, Cukup Install Google Gemini! |
![]() |
---|
Paus Leo XIV Minta Israel dan Hamas segera Berdamai dan Lepas Masing-masing Sandera |
![]() |
---|
Lestarikan Seni dan Budaya, Aiptu Gusti Ajarkan Tari Bali pada Generasi Muda |
![]() |
---|
PP ASKI Gelar Seminar Karate & Ujian DAN JKA Sambut HUT ke-80 Republik Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.