Marak Kasus Anak Bunuh Diri, Psikolog: Perlu Pendampingan Orangtua Hingga Kelola Emosi
Orangtua diharapkan mengajarkan anak mengelola emosi sedini mungkin. Misalnya, saat anak menangis, jangan buru-buru dibilang "ih, jangan nangis."
Misalnya, saat anak menangis, jangan buru-buru dibilang "ih, jangan nangis kamu."
"Tapi pelan-pelan, oke nangis tidak apa tapi sesuai dengan usianya, pelan-pelan kita ajari kalau sedih boleh nangis, tapi kan tidak semua harus ditunjukkan di tempat umum," kata Nirmala lagi.
"Contoh, misalnya lagi jalan-jalan sama om tante, kamu sedih, tapi sambil teriak, kan om dan tante juga bingung," kata Nirmala mencontohkan.
Pelan-pelan ajari bagaimana anak menampilkan emosi. Tapi jangan juga sampai melukai atau menyakiti orang lain.
Setelah anak mengenali emosi, anak pelan-pelan juga diajari meregulasi emosi.
"Regulasi dari kecil sih. Emosi boleh ada, tapi tetap harus diregulasi jangan sampai kita dikuasai oleh emosi. Sedini mungkin. Termasuk orangtua harus bisa mencontohkan," tutupnya.
Sorotan Kasus Bunuh Diri Ibu-Anak di Bandung, Ansari: Kemiskinan Berpotensi Merusak Mental Manusia |
![]() |
---|
5 Hal yang Bisa Dilakukan Orang Terdekat Jika Melihat Seseorang Punya Niat Akhiri Hidup |
![]() |
---|
10 Diplomat Tewas secara Tragis: Zetro Dihabisi Pembunuh Bayaran, Dua Bulan Usai Kematian Arya Daru |
![]() |
---|
Rekor Aneh Liga Inggris Tercipta di Old Trafford, Manchester United Dalang Utamanya |
![]() |
---|
Kapolri Jawab Desakan Keluarga Arya Daru: Penyelidikan Kematian Sang Diplomat Libatkan Tim Eksternal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.