Marak Kasus Bunuh Diri di Kalangan Pemuda Masa Kini, Benarkah Mental Mereka Rapuh?
Psikolog klinis, mental anak muda saat ini yang terlihat 'rapuh' bisa dijelaskan dari beberapa hal.
"Tapi interkasi tetap perlu. Misalnya bertemu dengan abang penjual, kita tetap harus bisa dong. Bagaimana ngomongnya, tetap harus ada. Nah itu pada anak-anak (saat ini) tidak berkembang," jelasnya.
Sehingga sering kali semua hal dipendam dan ditanggung sendiri dan tentu saja ini menjadi beban makin besar.
"Harus menanggung beban sendiri. jadi itu juga memengaruhi kerapuhan. Belum lagi ditambah pengasuhan, juga berpengaruh," kata Nirmala menambahkan.
"Di mana kadang orangtuanya sendiri karena ingin menjadi orangtua lebih baik, merasa dulu sulit, kadang ada yang jadi memanjakan," sambungnya.
Menghargai, mendengarkan dan memberikan dukungan pada anak memang penting.
Dan hal di atas tentu berbeda dengan memanjakan anak.
"Kita kaya begitu jadi kebalik. Orangtua terkesan memanjakan, si anak tambah gak punya fight spirit, apa semua sudah di support," paparnya.
Selain itu, segala kemudahan yang diterima anak cenderung menurunkan kreatifitas anak.
"Kreatif tidak berkembang. Padahal itu semua butuh untuk hidup. Belum lagi tuntutan kerja. Tuntutan kerja juga semakin gila-gilaan. Karena harus lebih cepat. Itu juga berpengaruh ke mental," jelasnya.
Sejarah dan Tema Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2025, Diperingati Setiap 10 September |
![]() |
---|
Sorotan Kasus Bunuh Diri Ibu-Anak di Bandung, Ansari: Kemiskinan Berpotensi Merusak Mental Manusia |
![]() |
---|
5 Hal yang Bisa Dilakukan Orang Terdekat Jika Melihat Seseorang Punya Niat Akhiri Hidup |
![]() |
---|
10 Diplomat Tewas secara Tragis: Zetro Dihabisi Pembunuh Bayaran, Dua Bulan Usai Kematian Arya Daru |
![]() |
---|
Rekor Aneh Liga Inggris Tercipta di Old Trafford, Manchester United Dalang Utamanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.