Senin, 6 Oktober 2025

Kapan Malam Nisfu Syaban 2023? Ini Penjelasannya

Nisfu Syaban adalah pertengahan bulan Syaban yang jatuh tanggal 15. Malam Nisfu Syaban 2023 jatuh mulai Selasa, 7 Maret hingga Rabu, 8 Maret 2023.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Endra Kurniawan
Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 dari Kemenag RI
Malam Nisfu Syaban 2023 jatuh mulai Selasa, 7 Maret 2023 sesudah waktu Magrib hingga Rabu, 8 Maret 2023 waktu Magrib. 

TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 yang dibagikan Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI, umat Muslim telah memasuki tanggal 1 Syaban 1444H pada Rabu, 22 Februari 2023 lalu.

Pada bulan Syaban terdapat satu malam yang ditunggu-tunggu umat Islam, yakni Nisfu Syaban yang jatuh setiap tanggal 15 Syaban.

Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Sulhani Hermawan, M.Ag menjelaskan Nisfu Syaban artinya adalah pertengahan bulan Syaban.

"Terutama malam, malam 15. Jadi masuk ke malam 15," jelas Sulhani dalam program OASE Tribunnews.com beberapa waktu lalu.

"Pada kalender Hijriah perpindahannya sesudah Magrib, sesudah matahari terbenam. Itu hitungan tanggalnya mulai. Jadi tidak tengah malam seperti kalender masehi," lanjutnya.

Mengacu pada kalender Hijriah Indonesia yang dikeluarkan Kemenag, tanggal 15 Syaban 1444H bertepatan dengan Rabu, 8 Maret 2023.

Artinya, malam Nisfu Syaban 2023 jatuh mulai Selasa, 7 Maret 2023 sesudah waktu Magrib hingga Rabu, 8 Maret 2023 waktu Magrib.

Baca juga: Kapan Malam Nisfu Syaban Tahun 2023? Ini Pengertian dan Keistimewaannya

Lebih lanjut, Sulhani menjelaskan beberapa keistimewan malam Nisfu Syaban.

Di antaranya ada beberapa dosa yang dihapuskan oleh Allah SWT, orang yang berdoa akan dikabulkan oleh Allah SWT, orang yang memohon ampun akan diampuni oleh Allah SWT.

Amalan di Malam Nisfu Syaban

Lebih lanjut Sulhani mengungkapkan bahwa banyak amalan yang bisa dilakukan di malam Nisfu Syaban.

Setelah sholat Magrib dan sholat sunah, dianjurkan untuk membaca Al-quran.

"Ada beberapa ulama yang memilih salah satu surat Al-Quran. Yakni surat Yasin," jelasnya.

Baca juga: Bacaan Surat Yasin Ayat 1-83, Dibaca 3 Kali pada Malam Nisfu Syaban Setelah Shalat Magrib

Surat Yasin tersebut dibaca sebanyak tiga kali, pertama dengan niat untuk meminta Allah SWT agar diberi umur panjang.

Kedua, dengan niat untuk memohon kepada Allah SWT supaya diberikan keselamatan, dijauhkan dari bahaya apapun.

Niat ketiga memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dari kefakiran dan diberikan kekayaan hati.

Setelah membaca Yasin tiga kali, dianjurkan untuk membaca doa malam Nisfu Syaban.

Doa malam Nisfu Syaban

Berikut doa malam Nisfu Syaban yang dibaca setelah membaca Surat Yasin yang ke-3:

 وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه وسلّم

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

Washollallahu ala sayyidina muhammadin waala alihi wasohbihi wasallam.

Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin,

Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat.

Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab.

Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.

Artinya:

Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.”

Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi.

Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin.

(Tribunnews.com/Fajar/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved