Jumat, 3 Oktober 2025

Syukuran Bentara Budaya Jakarta, Pameran Ajur Ajer Digelar

Momen syukuran ulang tahun ke-40 Bentara Budaya Jakarta (BBJ), akan digelar Pameran "Ajur Ajer" dengan menampilkan karya 26 perupa.

istimewa/bentarabudaya
Momen syukuran ulang tahun ke-40 Bentara Budaya Jakarta, akan digelar Pameran "Ajur Ajer" dengan menampilkan karya 26 perupa. 

Pameran, diskusi, workshop, dan pertunjukan atau bermacam kegiatan seni telah digelar silih berganti. Banyak seniman lintas bidang dan lintas generasi, termasuk dari mancanegara, yang telah tampil atau ambil bagian dalam kolaborasi di ruang-ruang lembaga ini.
Patut disyukuri Bentara dapat bertahan sampai sekarang. Apresiasi kepada semua pihak yang telah menopang keberlangsungan lembaga ini.

Meski tak selalu mudah, misalnya kerumitan menggelar pameran tatap muka saat pembatasan sosial di tengah pademi Covid-19, nyatanya Bentara masih ada, hidup, dan berdenyut.
Namun, tantangan ke depan tampak semakin berat. Seiring dinamika zaman, landscape seni budaya di Indonesia juga bergeser.

Pandemi, yang mendera kita selama 2,5 tahun, telah mengguncang, bahkan mengubah kehidupan kita secara radikal.

Konflik dan perang masih berkecamuk di beberapa negara. Revolusi teknologi informasi berbasis internet, terutama ditandai dengan penguatan media sosial, nyata-nyata membuat kita menjadi manusia yang berbeda dari sebelumnya. Kita tak lagi sepenuhnya sama.
Dalam kondisi seperti ini, Bentara Budaya terus berkomitmen menjadi "hub" atau ruang pertemuan bagi beragam ekspresi seni budaya di Nusantara.

Langkah ini diharapkan dapat turut menjaga api semangat pendirian Indonesia sebagai rumah besar bagi semua kelompok masyarakat yang berbeda-beda. Dalam kemajemukan itu, kita menemukan kekayaan, kearifan, dan semangat untuk saling menghargai satu sama lain.

Bentara berusaha terus hadir untuk turut mengawal seni budaya Nusantara. Setelah pendemi merenggangkan keintiman hubungan sosial antarmanusia, maka program-program di lembaga ini diharapkan menjadi bagian dari upaya untuk mempertautkan kembali silaturahim antarmanusia yang lebih otentik.

Ketika berbagai "horor" kerap merundung kita sehari-hari, maka karya-karya seni berpotensi menyisipkan kegembiraan, ketenangan, jeda, syukur-syukur bisa menjadi "healing" yang menyegarkan batin dan pikiran.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved