Gagas Hari Tenun Nasional, Upaya Selamatkan Warisan Budaya Leluhur Bangsa
Gagasan ini didukung komunitas, dari P3I, komunitas budaya wastra tradisional tenun songket Indonesia, KTTI, hingga CBKN.
Termasuk Asosiasi Tenun Songket Indonesia, LaSalle College, desainer, duta besar luar negeri dan beberapa komunitas di luar negeri, seperti di Amerika Serikat dan Eropa.
“Mereka antusias dan sangat mendukung peringatan HTN.
Harapannya, produk tenun dan songket Indonesia produknya bisa terus berkembang lebih baik dan dinikmati masyarakat Indonesia dan manca negara secara luas,” ujar Anna.
Anna menambahkan, pentingnya HTN layak diperingati dan terus diperjuangkan kelestarian budayanya.
Ini tak lain wujud kepedulian melestarikan budaya milik bangsa Indonesia.
Harapan lain, jika HTN telah diresmikan pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia, kedepan, seluruh masyarakatnya wajib menggunakan busana tenun dalam setiap hari kerja.
“Mulai dari instansi pemerintah, swasta, siswa sekolah dan universitas negeri atau swasta. Tenun layak diperlakukan seperti kita mengenakan busana batik.
Serta terus semangat mendukung para perajin Indonesia agar perkembangan ekonomi dan industri kreatif UKM/UMKM tenun dan songket tradisional di Indonesia bisa terus berkembang lebih baik, luas dan sekaligus meningkatkan produksi,” katanya.