Sabtu, 4 Oktober 2025

Ini Penyebab Hasil Pewarnaan Rambut Tak Sesuai Ekspektasi

Semakin tinggi kandungan metal di serat rambut, maka semakin tinggi pula peluang rambut patah.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Youtube channel rans entertainment
Nagita Slavina mewarnai rambut di salon ternama Korea Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang bilang jika rambut adalah mahkota. Tampilan rambut dipercaya dapat memengaruhi penampilan. 

Beberapa orang pun mencoba memodifikasi rambut seperti mewarnainya. Namun tidak jarang, saat mewarnai, rambut kerap mendapatkan masalah. 

Proses pewarnaan rambut sering kali membuat khawatir karena hasil warna rambut belum tentu sesuai ekspektasi. Seperti warna yang tidak memuaskan hingga kerusakan pada rambut. 

L’Oréal Research Department bekerjasama dengan Universitas Ioannina melakukan riset. Sekitar 57% konsumen khawatir rambut mereka patah karena proses pewarnaan rambut. 

Di sisi lain sekitar 39% banyak yang orang yang menginginkan warna rambut yang tahan lama dan sesuai ekspektasi .

Baca juga: 6 Tips Mewarnai Rambut Sendiri di Rumah, Lakukan Tes Untai dan Warnai dalam Keadaan Kering

Terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir pewarnaan, mulai dari perbedaan warna. 

Nyatanya, dari hasil tersebut ditemukan penyebab hasil pewarnaan rambut yang tidak sesuai ekspektasi. Yaitu tingginya kandungan metal di dalam rambut.

Baca juga: 2 Pewarna Alami untuk Mewarnai Rambut, Simak Cara Menggunakan Berikut Ini

"Tingginya kandungan metal dalam serat rambut menyebabkan kerusakan dan hasil pewarnaan balayage, atau lightening yang tidak sesuai ekspektasi,” ungkap Senior Research Associate Disruptive Innovation Department, L’Oréal Leïla Hercouet, pada siaran pers, Sabtu (28/8/2021).

Kandungan metal pada rambut bergantung pada tingkat porositas rambut dan juga kualitas air dimana masyarakat tinggal. Air terlihat paling bersih, masih dapat mengandung metal tinggi. 

Hal ini dikarena aliran air mengikis logam pada pipa, sehingga partikel metal menumpuk di dalam serat rambut. 

Pada saat proses pewarnaan rambut, tinggi rendahnya kandungan metal sangat berpengaruh dalam mengoptimalkan hasil pewarnaan, balayage atau lightening. 

Semakin tinggi kandungan metal di serat rambut, maka semakin tinggi pula peluang rambut patah. Dan hasil warna menjadi tidak sesuai ekspektasi. 

Dari riset ini, secara spesifik di Indonesia, ditemukan sebanyak 67% masyarakat Indonesia memiliki kandungan metal tinggi dalam serat rambut.

Kesehatan rambut tentu menjadi salah satu prioritas utama karena rambut merupakan aset penting bagiku. Lebih lanjut, kolaborasi riset ini berhasil menemukan molekul yang tepat untuk menetralisir kandungan metal tinggi. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved