Pentingnya Makanan Pendamping ASI untuk Si Buah Hati
Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) di tahun pertama, merupakan sebuah petulangan berkesan bagi si buah hati dan orangtua mereka.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) di tahun pertama, merupakan sebuah petulangan berkesan bagi si buah hati dan orangtua mereka.
Ini disebabkan apa yang dimakan si kecil pada tahap ini, berhubungan erat dengan tumbuh kembangnya.
"Proses ini merupakan pengalaman baru, seperti sebuah petualangan seru bagi si kecil," kata dr. Ajeng Indriastari, Sp.A dalam keterangannya, Rabu (10/3/2021).
Ajeng menambahkan, bahwa petualangan rasa ini sebenarnya sudah dimulai sejak anak di dalam kandungan.
Jadi anak dalam kandungan sudah merasakan berbagai rasa, oleh karena itu sangat penting untuk orang tua memerhatikan setiap milestone rasa dan perkembangan tekstur makanan saat MPASI agar anak tidak mengalami fase GTM.
Baca juga: Numa Sudah Berusia Enam Bulan, Mona Ratuliu Bagikan Tips untuk Beri MPASI kepada Bayi
Dikatakan Semua indera seperti perasa, pengecap, penciuman, peraba, hampir bisa sekaligus di eksplorasi dalam tahap ini.

"Petualangan rasa ini harus didampingi oleh makanan yang bervariasi dan lezat sehingga bisa menggugah selera makan anak.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Memberikan Kuah Kaldu Pada MPASI Anak
Baca juga: Anak Sembelit di Masa Awal Konsumi MPASI, Orangtua Jangan Panik, Simak Penjelasan Dokter
Pada awal masa MPASI ternyata gula dan garam termasuk yang diperbolehkan untuk diberikan. Hanya orang tua juga harus mengetahui jumlah yang aman untuk dikonsumsi bayi.
Asupan gula dalam bentuk gula tambahan dibatasi di bawah 10% dari total asupan kalori harian untuk anak berusia 2-18 tahun, bahkan hingga < 5% total kalori untuk anak di bawah usia 2 tahun.
Mengutip dari WHO, 2015. Asupan gula yang memang disarankan adalah berupa gula alamiah, seperti buah segar, produk susu tanpa pemanis tambahan.
Sedangkan untuk kebutuhan garam pada anak usia 0-12 bulan =< 1 gram/hari (<400 mg Natrium), dan untuk anak pada usia 1-3 tahun adalah <2 gram/hari (<800mg). Garam ini juga boleh digantikan dengan penyedap yang sudah ber BPOM.
dr Farida Agustina Santosoatmodjo, Sp. KFR menyatakan, anak sulit makan bisa dikarenakan faktor medical, skill dan behaviour.
Penting sekali untuk menentukan sumber masalah dan solusi nya.
"Contohnya, untuk anak yang belum terlatih, dibutuhkan feeding therapy yang mencakup pengaturan jadwal makan, posisi makan, adaptasi tekstur, perbaikan motorik dan latihan oromotor-sensor," katanya.