Sabtu, 4 Oktober 2025

Perempuan Pengusaha Milenial Bicara Kaitan Semangat Keagamaan dan Peningkatan Etos Kerja

bekerja tidak sekadar dapat dimaknai untuk memenuhi harta tapi juga mendapatkan keberkahan dari Tuhan.

HO/Istimewa
Maria Monica Leoningrum 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan pengusaha milenial Maria Monica Leoningrum berbicara mengenai kaitan antara semangat keagamaan dan peningkatan etos kerja di dunia kerja.

Peningkatan etos kerja merupakan sebuah kewajiban bagi setiap insan untuk meraih peningkatan ekonomi dan kesejahteraan.

Namun begitu, menurutnya, bekerja tidak sekadar dapat dimaknai untuk memenuhi harta tapi juga mendapatkan keberkahan dari Tuhan.

Menjaga kekompakan antar-karyawan juga menjadi bagian dari peningkatan etos kerja untuk mencapai keberkahan tersebut.

Baca juga: Potensi Wanita Indonesia dalam Dunia Kerja Makin Besar

"Kita harus melihat agama itu sebagai suatu jalan untuk menyatukan. Jadi kenapa hubungannya erat agama dengan peningkatan etos kerja. Agama itu menjadi suatu norma untuk manusia menjalankan kehidupannya sesuai ajaran Tuhan masing-masing. Begitu juga di dalam perusahaan. Kita tahu kalau norma atau ketentuan itu ada. Jadi bagaimana cara menghubungkan agama bisa meningkatkan etos kerja dari karyawan kita untuk mencapai keberkahan," ujar Leony, sapaannya, di sela Silaturahmi dan Ceramah Rohani Imam Besar di Islamic Center of New York, Muhammad Shamsi Ali, bertajuk 'Agama Dan Peningkatan Etos Kerja', di Tower 88 Casablanca, Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021).

Leony adalah Direktur Artharia Karya Oranye (AKO) PTE. LTD.

Dia meminta semua karyawannya meningkatkan etos kerja karena meningkatkan etos kerja merupakan ajaran agama.

Baca juga: Rayakan Hari Perempuan Sedunia, Ayu Azhari Soroti Peran Wartawati di Indonesia 

Karyawan perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas ini memiliki latarbelakang yang berbeda-beda. Namun, semua karyawan diberlakukan sama.

"Yang paling penting tidak pernah saya melihat karyawan berdasarkan agamanya, suku dan etnis, dan gendernya. Semuanya sama," kata Leony.

Lulusan Prasetiya Mulya Business School ini mengatakan untuk mengembangkan sebuah perusahaan, semua karyawan harus menjadikan agama sebagai spirit menjaga persatuan dan kekompakan dalam bekerja.

Hal ini, kata Leony, sangat penting untuk mendapatkan keberkahan itu sendiri.

"Sangat bagus sekali kalau agama untuk menyatukan. Itu yang kita harapkan untuk karyawan-karyawan di sini. Jadi jangan ada kolompok-kolompok yang membuat kelompok terpisah terutama berhubungan dengan agama," kata perempuan berusia 30 tahun ini.

Baca juga: Ucapan Menlu Retno Marsudi di Hari Perempuan Internasional 2021

Lebih lanjut, Leony menyampaikan dirinya kerap meminta karyawannya menggelar doa bersama sebelum memulai bekerja. Doa yang dipanjatkan ini dengan harapan agar seluruh pimpinan dan karyawannya di perusahaan ini diberikan keselamatan dan keberkahan.

"Kita memang suka berkumpul misalnya setiap hari Senin untuk melakukan doa bersama karyawan perusahaan ini. Kan yang PT Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi (PBMSJ) anak perusahaan dari AKO, bergerak di bidang minyak. Jadi sangat mengutamakan keselamatan, sebelum memulai pekerjaan doa keselamatan sangat kita utamakan. Itu sebelum pandemi ini. Tapi setelah pandemi ini kita mengatur jadwal WFH atau WFO satu minggu-satu minggu. Tetap kita terus mengatur mengenai doa bersama," paparnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved