Kabar Artis
Shandy Aulia Alami Mom Shaming setelah Beri MPASI pada Anak di Usia 4 Bulan, Ini Tanggapan Psikolog
Keputusan Shandy Aulia beri MPASI dini untuk anaknya tuai pro kontra. Bahkan, dirinya pun mengalami mom shaming. Ini kata psikolog soal mom shaming.
"Pelaku merasa, 'dulu saya tidak seperti itu mengasuhnya, dulu saya ngasih MPASI 6 bulan, kok ini bisa 4 bulan, ini pasti kamu salah,'."
"Atau misalnya hal-hal sepele seperti cara menyusui, atau rumah berantakan, 'kok bisa rumah berantakan seperti itu? Padahal saya anaknya banyak nggak seperti itu,' jadi hal-hal sepele seperti itu.," bebernya.
Baca: Shandy Aulia Ungkap Alasan Beri Claire MPASI Usia 4 Bulan, Beri Jawaban Bijak soal Bayi Harus Montok
Citra menyebutkan, mom shaming juga seringkali terjadi ketika para ibu baru saja melahirkan.
Menurutnya, sejumlah orang masih membanding-bandingkan proses melahirkan secara caesar dan normal.
"Bisa juga ketika melahirkan, biasanya ada yang menyebutkan yang melahirkan secara normal itu lebih baik daripada yang caesar, padahal kan nggak, itu sesuai kebutuhan masing-masing," kata Citra.
Bagaimana mengatasi mom shaming?
Menurut Citra, mom shaming dapat diatasi dengan tetap percaya diri.
Namun, percaya diri yang dimaksud harus dibangun dengan memperbanyak wawasan tentang pengasuhan anak maupun dengan berkonsultasi dengan dokter.
"Dengan dia sudah berkonsultasi dengan dokter secara rutin dan mengetahui tidak ada masalah, dia juga mengerti benar atau tidaknya dengan dia sudah membaca atau bertanya pada ahlinya, sebenarnya dia nggak perlu terlalu merisaukan apa kata orang lain," kata Citra.
Pasalnya, Citra mengatakan, pelaku mom shaming terkadang hanya asal-asalan saja menghakimi tanpa tahu pasti dengan kondisi bayi kita.
"Atau bisa juga pelaku merasa insecure karena dia merasa dulu ada rasa bersalah pada anaknya, ada pola pengasuhan yang salah, jadi dia kayak mau cari teman," lanjutnya.
Baca: Shandy Aulia Beri MPASI Claire di Usia 4 Bulan, Tindakannya Tuai Kritik, Dokter Beri Penjelasan
Selain itu, apabila mom shaming datang dari keluarga seperti ibu kandung ataupun ibu mertua, Citra menyarankan untuk dapat menerimanya dengan pikiran positif.
"Kadang ibu melakukan itu ya karena mereka ingin yang terbaik untuk anak kita, tetap kita tanggapi dengan baik, misalnya 'oh iya terima kasih, tapi mungkin saya milih ini karena sudah berkonsultasi dengan dokter,' misalnya begitu," kata Citra.
Citra mengatakan, yang terpenting, jangan terlalu fokus dengan cibiran orang lain.
Sebaiknya, Citra menambahkan, kita lebih fokus pada orang-orang yang memberi dukungan secara baik.
Ia pun kembali menekankan para ibu untuk banyak membaca dan berkonsultasi pada ahli supaya percaya diri dalam mengasuh anak.
"Banyaklah baca, banyak wawasan, percaya diri saja bahwa sudah melakukan yang terbaik terhadap anak dengan terus rutin berkonsultasi," tuturnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)