Marak Postingan Viral Pelakor, Bolehkah Membagikan Aib Pasangan di Media Sosial? Ini Jawabannya
Psikolog keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan S Psi M Psi memberikan pandangan terkait maraknya postingan viral pelakor
"Karena alasan itu, masyarakat memberikan dukungan penuh, supaya kembali ke pasangan masing-masing dan jangan jadi pelakor," imbuhnya.
Pria yang juga berprakteik di Klinik Terapi Anak Dewasa YPPI Pondok Aren, Tangerang Selatan menjelaskan ada maksud tersirat dari viralnya postingan viral.
Yakni memberikan pesan kepada masyarakat lain untuk melakukan hal yang benar saat mencari pasangan.
"Kalau merebut pasangan orang karena faktor ekonomi, ya cari uang dengan cara baik lah."
"Jangan ganggu rumah tangga orang lain," tegasnya.
Baca: Postingan Pelakor Bertebaran di Medsos, Ini 5 Tips Menghindari Perselingkuhan dari Ahlinya
Kenapa Pelakor itu Muncul?

Menurut Adib pada hakikatnya manusia ingin menjadi baik dan menjalani kehidupan di atas garis yang lurus.
Termasuk tidak mau berselingkuh dan mengkhianati perasaan pasangannya.
Namun karena ada sejumlah kondisi tertentu, membuat seseorang terdorong untuk melakukan aksi merebut pasangan orang lain.
Untuk memudahkan, Adib kemudian memberikan kondisi-kondisi yang dapat memunculkan perilaku untuk menjadi pelakor.
Baca: Marak Postingan Viral Pelakor di Medsos, Psikolog: Agar yang Mau Jadi Pelakor Berpikir 2 Kali
"Misalkan suami mau lurus-lurus aja, tapi saat di rumah dicerewetin istrinya dan terlalu posesif, akhirnya si suami selingkuh."
"Atau istri terlalu memberikan kepercayaan 100 persen, maka disalahgunakan sama suami."
"Misalnya juga suami sibuk kerja, hanya memikirkan materi. Istrinya tidak mendapatkan perhatian dan merasa tidak dihargai. Sehingga istri mencari sosok yang bisa menghargai di luar rumah," urai Adib.
Terakhir Adib berpesan, solusi paling jitu untuk menghindari aksi perselingkuhan atau pelakor dengan berkomunikasi.
Cara ini dapat membuat pasangan suami istri terbuka satu sama lain dan dapat saling memperbaiki diri sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.
"Makanya mendengarkan itu kuci menghindari perselingkuhan," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)