Minggu, 5 Oktober 2025

Marak Postingan Viral Pelakor, Bolehkah Membagikan Aib Pasangan di Media Sosial? Ini Jawabannya

Psikolog keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan S Psi M Psi memberikan pandangan terkait maraknya postingan viral pelakor

Facebook.com/Komunitas Pelakor Indonesia
Marak Postingan Viral Pelakor, Bolehkah Membagikan Aib Pasangan di Media Sosial? Ini Jawabannya 

TRIBUNNEWS.COM - Psikolog keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan S Psi M Psi memberikan pandangan terkait maraknya postingan viral pelakor di sosial media.

Termasuk boleh atau tidaknya menyebarkan cerita ke publik jika dirinya menjadi korban pelakor.

Adib mencoba memberikan padangan komprehensif soal ini.

Ia menilai membagikan cerita korban pelakor di media sosial memiliki dampak positif dan negatifnya.

"Tentu ada plus minus, plus-nya misalkan dia mendapatkan dukungan dari warganet lainnya," kata Adib kepada Tribunnews.

Sedangkan dampak negatifnya, menurut Adib apakah korban pelakor ini tidak malu dengan cerita yang ia bagikan.

"Memang kalau teori agama aib kan tidak boleh disebarkan dan masyarakat juga percaya jika aib memang untuk ditutupi."

"Artinya jika suami berselingkuh dan istri menyebarkan apa ya tidak malu? begitu pula sebaliknya," tegasnya.

Namun Adib juga tetap memberikan catatan, membagikan cerita korban pelakor ke media sosial merupakan kebebasan individu yang tidak bisa dilarang.

Baca: Cek HP Pasangan Dapat Hindarkan Potensi Perselingkuhan Sebesar 80%? Ahli Jelaskan Keefektifannya

Alasan Kenapa Postingan Soal Pelakor Bisa Viral

Menurut Adib  alasan kenapa masyarakat ikut memviralkan postingan tersebut berasal dari kekhawatirannya terhadap keberadaan fenomena pelakor ini.

"Harapan dari mereka ketika itu viral membuat pelakor semakin berkurang," katanya.l

Selain itu, Adib juga menilai saat masyarakat memberikan dukungan berupa like atau ikut menyebarkan postingan pelakor hingga menjadi viral juga memiliki maksud lain.

Utamanya untuk melabeli kegiatan merebut pasangan orang merupakan perilaku yang tidak baik dalam kacamata norma masyarakat.

Psikolog Keluarga Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia (YPPI) (www.praktekpsikolog.com) yang beralamat di Bintaro, Jakarta Selatan.
Psikolog Keluarga Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia (YPPI) (www.praktekpsikolog.com) yang beralamat di Bintaro, Jakarta Selatan. (Istimewa/Adib Setiawan)

"Supaya pelakor ini mendapatkan tempel negatif, sehingga kalau ada yang mau jadi pelakor mereka bisa berpikir 2 kali sebelum melakukannya."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved