Penjelasan Ustaz soal Puasa 6 Hari di Bulan Syawal, Dilakukan Berurutan atau Boleh Dijeda?
Imam Hanafi dan Imam Syafii berpendapat, puasa Syawal sebaiknya dilakukan 6 hari berturut-turut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Tidak seperti Puasa Ramadhan, niat puasa Syawal bisa dilakukan saat siang hari selama belum makan atau minum.
Berikut niat puasa Syawal yang dilakukan siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”
Baca: Rumah Ibadah akan Dibuka Bertahap, Izin Dikeluarkan Camat, Masjid Hanya Boleh untuk Salat
Baca: Menteri Agama Fachrul Razi Pekan Depan Akan Terbitkan Pedoman Protokol Kesehatan di Rumah Ibadah
Baca: Berikut 4 Amalan Sunnah yang Dianjurkan untuk Dilakukan saat Bulan Syawal
(Tribunnews.com/Nuryanti)