Jumat, 3 Oktober 2025

Ramadan 2020

Gangguan Kesehatan Akibat Makan Berlebihan Saat Buka Puasa

Buka puasa bagi sebagian orang jadi sarana balas dendam untuk mengatasi rasa lapar dengan menyantap banyak makanan.

Editor: Willem Jonata
net
Ilustrasi makan banyak 

Kondisi ini dapat membuat kita mengalami sesak napas dan napas yang dangkal.

Lambung yang kepenuhan juga bisa memicu makanan yang kembali naik ke esofagus atau kerongkongan.

Inilah yang dikenal dengan Gerd (gastroesophageal reflux disease).

Baca: Imbauan Dokter untuk Pasien Diabetes yang Menjalani Ibadah Puasa Saat Pandemi Covid-19

Salah satu gejala Gerd adalah heartburn atau lebih dikenal dengan istilah nyeri ulu hati.

Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit atau panas seperti terbakar yang muncul pada dada dan bisa menjalar hingga ke leher.

Muntah

Ketika lambung tidak sanggup lagi menampung makanan yang terlalu banyak, bukan tidak mungkin bila akan dipaksa keluar oleh tubuh lewat muntah.

Ini disebabkan oleh aktivitas lambung yang terlalu berat dalam mencerna makanan.

Cepat mengantuk

Bila mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat maupun gula ketika buka puasa, kita akan mudah mengantuk.

Aktivitas pun akhirnya bisa terganggu, misalnya jadi malas ikut tarawih.

Berat badan naik

Ilustrasi Menimbang Berat Badan.(oowomaniya.com)
Ilustrasi Menimbang Berat Badan.(oowomaniya.com) ((oowomaniya.com))

Jika berniat menjadikan bulan Ramadan untuk menurunkan berat badan, kuncinya adalah jangan makan berlebihan saat buka puasa!

Meski sangat lapar ketika waktu buka puasa tiba, jangan kalap dan tetaplah jaga pola makan.

Tips agar tidak makan berlebihan saat buka puasa

Agar tidak lemas kendali ketika berbuka puasa, kita bisa menerapkan beberapa langkah sederhana yang jitu di bawah ini:

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved