Sabtu, 4 Oktober 2025

Orangtua Perlu Lakukan 6 Hal Ini untuk Cegah Anak Jadi Korban Bullying

Bullying (perundungan) masih terus terjadi pada banyak anak di sekolah, lingkungan tempat tinggal, bahkan di dunia maya.

Editor: Willem Jonata
TribunJogja.com
Ilustrasi bullying 

TRIBUNNEWS.COM - Bullying (perundungan) masih terus terjadi pada banyak anak di sekolah, lingkungan tempat tinggal, bahkan di dunia maya.

Bullying, seperti tercantum dalam situs Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations/UN), didefinisikan sebagai perilaku disengaja dan agresif yang terjadi berulang terhadap korban, di mana ada ketidakseimbangan kekuatan yang nyata atau yang dirasakan, serta korban merasa rentan dan tidak berdaya untuk membela diri.

Ingatlah bahwa siapapun bisa menjadi korban bullying. Namun, kita semua bisa melakukan sejumlah cara untuk mencegah agar anak tak menjadi korban bullying.

Baca: Cornelia Agatha Siap Jadi Pengacara Anak-anak Korban Bullying

Baca: Upaya Orangtua Apabila Anak Tidak Punya Teman dan Sering Terlihat Sendirian di Sekolah

Baca: 7 Fakta Siswi SMP Tewas Setelah Lompat dari Lantai 4 Sekolah: Kronologi hingga Bantahan Ada Bullying

Bullying terjadi dalam bentuk fisik, verbal, dan yang terbaru adalah di dunia maya atau dikenal dengan istilah "cyber bullying".

Bullying bisa membuat korban merasakan depresi, yang pada beberapa kasus berujung pada bunuh diri.

Karenanya keluarga dan lingkungan punya peran yang sangat penting dalam hal pencegahan.

Psikolog dari Citra Ardhita Psychological Services, Ayoe Sutomo, M.Psi menyebutkan, beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua pada anak agar terhindar dari aksi bullying, antara lain:

1. Membangun konsep diri yang baik

Ayoe menjelaskan, konsep diri adalah bagaimana anak memandang dirinya, untuk itu anak perlu diajarkan untuk memiliki pandangan diri yang baik.

Membentuk pandangan diri yang baik bisa diawali dengan menciptakan lingkungan yang suportif di keluarga. Misalnya, dengan tidak sering menyalahkan anak karena bisa merusak konsep diri mereka.

"Misalnya dengan mengatakan, 'Kamu enggak bisa apa-apa, gitu aja enggak bisa.' Kata-kata itu kecil, tapi jika berulang, konsep anak akhirnya merasa enggak bisa apa apa," ujarnya.

Setiap anak pasti memiliki kekurangan, namun setiap anak juga pasti memiliki kelebihan.

Bantulah anak untuk menemukan dan mengeksplorasi kelebihannya agar anak memiliki pandangan yang baik terhadap dirinya, lebih percaya diri dan mampu menghadapi lingkungannya dengan baik.

2. Dukung minat dan bakat anak

Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan diri anak dan membuat dirinya merasa mahir di bidang tersebut.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved