Ribetnya Budaya Minum Kopi di Taiwan, Petani Kopi Sumedang Ini Terkesima
Bagi orang Taiwan, asal kopi, apa varietasnya, serta bagaimana proses pengolahannya, menjadi penting. Mereka memperhatikan aroma dan citarasa.
Menurut Ivan, setiap pagi hari mereka minum kopi. Tak sedikit di antara mereka sebagai peminum kopi yang serius.

Bagi orang Taiwan, darimana kopi berasal, apa varietasnya, serta bagaimana proses pengolahannya, menjadi penting.
Mereka memperhatikan aroma dan cita rasa yang dapat dihirup dan disesap. Arabika umumnya disukai. Meski robusta juga banyak dikonsumsi dengan campuran susu.

Di rumah, menurut Ivan, mereka punya mesin roasting, penggiling kopi, dan alat seduh yang dianggap memenuhi selera serta kebutuhannya.
"Jadi, yang mereka cari green bean, minimal roasted bean. Mereka roasting sendiri karena punya standar dan selera sendiri. Kopi bagi mereka sangat personal," ucap mahasiswa yang juga aktif sebagai pengurus Indonesia Diaspora Network di Taiwan.
Baca: Bikin Peternak Lokal Rugi, HKTI Minta Kementan Revisi Harga Jual Daging Sapi
Makanya sejumlah gerai di Taiwan International Coffee Show menawarkan produk mesin roasting mini dari berbagai merek dan bentuk.
Bahkan ada mesin kopi three in one yang dapat mengakomodasi kebutuhan roasting, grinding, dan brewing sekaligus. Mereknya Caferoid, buatan Jepang.

Banyak pengunjung penasaran dengan mesin itu karena kepraktisannya.
Meski orang Taiwan ribet dan serius dalam urusan sebelum dan saat penyeduhan, kata Ivan, kedai kopi yang banyak tersebar jalan-jalan kota Taipei, tetap ramai. Termasuk 7-eleven dan FamilyMart yang menyediakan kopi segar, sama sekali tak kehilangan pembeli.
"Biasanya, kalau beli kopi di 7-Eleven atau FamilyMart karena sibuk," terang Ivan.
Sulaeman terkesima mengetahui budaya minum kopi di tengah masyarakat Taiwan. Benar-benar di luar dugaannya.
"Kalau kita di kampung candaannya, 'minum kopi tuh digiling, bukan digunting' untuk nunjukin kebiasaan kita ngopi. Tapi kalau di sini (Taiwan) lebih dari itu," ucapnya senyum.
