Jumat, 3 Oktober 2025

Rekam Aksi Bunuh Diri Pemuda Lampung Tanpa Mencegahnya, Kenapa Sebagian Orang Tak Memiliki Empati?

Seorang pemuda menjatuhkan diri dari gedung swalayan di Kota Bandarlampung, Jumat (22/2/2019) sekitar pukul 16.05 WIB.

Editor: Willem Jonata
shutterstock
Ilustrasi bunuh diri 

Untuk mengalami empati sampai batas tertentu, itu berarti bahwa kita harus berhubungan dengan emosi kita.

Orang-orang yang kurang empati mungkin dibesarkan dalam keluarga yang menghindari untuk berhubungan dengan perasaan mereka dan bahkan mengutuk orang lain karena merasakan emosi mereka.

Beberapa orang telah belajar untuk menutup perasaan mereka di awal kehidupan mereka sedemikian rupa, sehingga mereka menutup hati mereka dan bahkan tidak dapat merasakan perasaan mereka sendiri.

Oleh karena itu, mereka tentu saja tidak dapat menghubungkan atau merasakan perasaan orang lain.

Akibatnya, orang-orang ini akhirnya kurang memiliki belas kasih diri, cinta diri dan terputus dari diri mereka yang otentik.

Mereka bahkan mungkin tidak menyadari bahwa pemutusan seperti itu seperti mekanisme pertahanan dari ego mereka karena jika mereka berempati, mereka perlu berhubungan dengan perasaan mereka dan merasakan rasa sakit.

Dalam kebanyakan kasus, mengembangkan dan menumbuhkan empati hanya mungkin terjadi jika individu mau mengubah cara mereka berhubungan dengan orang lain, dan secara sadar memilih untuk melatih kembali otak mereka.

Namun, ada kasus lain di mana kurangnya empati dikaitkan dengan gangguan parah seperti narsisme, gangguan kepribadian anti-sosial, dan psikopat.

Dalam kasus ini, orang-orang ini perlu mendapatkan bantuan profesional jika mereka terbuka untuk itu.(*)

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved