Burung Cinta Membawa Rezeki untuk Zainal Abidin

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Memelihara burung hias atau berkicau menjadi suatu hobi tersendiri bagi Zainal Abidin. Selain hobi, puluhan burung di rumahnya juga menjadi bisnis yang memberikan penghasilan lumayan.

Zainal menggeluti dunia burung sejak 1998. Rajin ikut lomba burung namun setelah terkendala pekerjaan, karyawan PT Pelindo ini tak bisa lagi aktif menggantang sangkar di ajang lomba.

"Karena ditugaskan keliling, jadinya tidak ada waktu ikut lomba. Barulah setelah kembali ke Banjarmasin saya bisa punya waktu lagi menggeluti burung. Cuma semangat berlomba tidak seperti saat muda dulu. Akhirnya saya memilih beternak burung saja. Burung jenis lovebird yang saya ternakan," jelasnya.

Baca: Mahasiswi Manado Jualan Abon Ikan Sampai ke Australia

Mengawali berternak satu-dua ekor 'Burung Cinta'. Ia mulai menikmati aktivitas tersebut. Namun ternak untuk dijual ini hasilnya masih tak seberapa karena mengandalkan pekerja memelihara.

Setelah pada 2015 dipindahtugaskan bekerja di anak perusahaan Pelindo yaitu PT Ambapers, Zainal pun bersyukur karena ia punya banyak waktu dengan burung-burungnya.

"Saya sekarang bisa atur waktu. Sejak awal 2017 ini saya garap sendiri peternakan lovebird tersebut. Setelah 10-20 ekor sekarang jadi 80 ekor indukan lovebird," papar Zainal.

Dengan beternak sendiri, ia semakin paham dunia burung. Kuncinya adalah sabar, telaten, disiplin dan selalu menjaga kebersihan.

"Sabar menunggu prosesnya. Telaten memberi makan, memandikan dan merawat. Disiplin waktu dalam perawatan dan mengecek sangkar. Rajin membersihkan supaya burung terhindar dari penyakit," jelasnya.

Baca: Mengira Susu Bubuk, Bocah Ini Kunyah Detergen Hingga Mulutnya Terbakar

Awalnya menjodohkan lovebird, hasilnya masih nihil. Setelah burung tersebut dikawinkan, telur pertama ternyata tidak dibuahi. Otomatis tidak ada potensi anakan burung.

Saat memasangkan burung untuk dikawinkan juga ada risikonya. Salah-salah burung jantan dan betina bisa berkelahi.

Juga harus teliti terhadap kandang atau sangkar, karena lovebird itu burung pintar, jika tidak rapat menutup sangkar, burung berparuh bengkok ini bisa membuka pintu sangkar dan kabur.

"Dulu saya garap peternakan ini setelah pulang kerja dan libur kerja Sabtu-minggu. Sekarang setelah menggeluti delapan bulan, barulah ada hasilnya," seloroh Zainal.

Telur-telur mulai menetaskan anakan lovebird, mulai 3, 4, 5 ekor. Harga anakan tersebut rata-rata Rp1,5 juta. Dalam tiga bulan terakhir, Zainal mengumpulkan omset hingga Rp 15 atau sebulan Rp5 juta.