Investigasi Kosmetik Beracun
INVESTIGASI: Kulit Wajah Wanita Ini Perih, Gatal, Berbintik, Gegara Kosmetik Beracun, Ini Buktinya
Akibat penggunaan kosmetik berbahaya, wanita ini tersiksa perih, gatal-gatal dan bintik-bintik pada kulit wajahnya.
Antara lain: methyl paraben, alkohol, sodium laureth sulfate, deionized water, citric acid, fragrance, preservative dan sederet bahan lainnya. Dari sekian merek kosmetik itu, ada satu kosmetik koleksi dia yang kemasannya cukup menarik perhatian.
Karena dalam kotak kemasannya tertera tulisan besar-besar berwarna merah berbunyi 'Tidak mengandung HYDROQUINON & MERCURY.” Ada juga tertulis 'Tidak menimbulkan iritasi dan ketergantungan. Krim pemutih ini inisial mereknya 'F.’
Ada tulisan 'diproduksi dokter ahli kulit, Jakarta – Indonesia’ POM CD: 1004401446. Produk ini juga menuliskan sederet keterangan 'khasiat dan kegunaan.’
Antara lain: Mencerahkan kulit dan waktu singkat, tidak ada efek ketergantungan, melindungi kulit dari sinar ultraviolet, menyamarkan flek hitam, mengurangi kerutan dan penuaan dini, membantu meredakan jerawat dan bekas jerawat, aman tidak bikin merah serta mengandung kolagen.
Tertulis pula 'Cocok untuk luka gores’ dan 'Mengangkat sel kulit mati pada wajah’ dan seabrek keterangan menarik perhatian lainnya.
Apakah seperti Sesumbarnya?
Pertanyaan besarnya, benarkah produk kosmetik ini tidak mengandung merkuri dan hidrokuinon, seperti sesumbar yang ditulis besar-besar pada kemasannya? Tribunnews lantas mencoba menelusuri peredaran produk ini di pasaran bebas.
Dua pasar tradisional disambangi. Pertama di Pasar Kebayoran Lama. Kedua, di Pasar Jombang, Sudimara, Tangerang Selatan.
Untuk Pasar Kebayoran Lama, lokasinya di belakang Stasiun Kereta Api Kebayoran Lama, Jakarta.
Pasar ini amat ramai dengan hiruk-pikuk penjual dan pembeli. Pasar ini bak 'toko serba ada.’ Karena ada campur-campur barang dagangan. Mulai dari barang loakan (bekas), pasar burung dan ikan hias, obat kuat dan kejantanan lelaki, sembako, sayur mayur dan buah-buahan, berderet toko-toko emas, barang pecah belah, sederet penjual VCD dan DVD bajakan, toko-toko baju, dan macam-macam lainnya.

Bahkan di sebuah sudut pasar, di dekat rel kereta api di bawah jalan layang (fly over), ada yang terang-terangan menggeber dagangan berupa DVD film porno! Ketika Tribunnews menanyakan lokasi penjualan kosmetik, sang penjual DVD itu malah mengarahkan pada sebuah lapak kosmetik, radius 200 meter dari tempatnya berjualan.
Tribunnews lantas mendatangi lapak itu. Sang penjual dengan sangat agresif menawarkan barang dagangannya. Anehnya di lapak itu cuma dijual satu merek kosmetik saja yakni krim pemutih yang katanya berbahan utama bengkuang. Mereknya berinisial 'O.’
"Permisi pinjem tangannya. Coba lihat, dalam waktu sekejap, tangan sampeyan bisa putih bersih!” sesumbar seorang lelaki paruh baya kepada Tribunnews. Merasa penasaran dengan sesumbarnya, Tribunnews lantas menyodorkan tangan kanan.
Punggung tangan kanan itu lantas dia olesi dengan krim pemutih yang dia bilang berbahan bengkuang itu. Setelah diolesi krim, didiamkan sekitar setengah menit. Lalu permukaan kulit digosok-gosok berkali-kali.
Saat tangan digosok-gosok, kotoran di permukaan kulit mengelotok (mengelupas). Entah yang mengelupas itu kotoran atau kulit ari, yang pasti dalam waktu sekejap punggung dari telapak tangan kanan itu memang tampak putih bersih!